LUXURY

Hermès Luncurkan Arloji Edisi Terbatas “The Three Graces Watch”

Sarat sentuhan seni, hanya ada 24 buah di seluruh dunia.

Hermès Luncurkan Arloji Edisi Terbatas “The Three Graces Watch”Hermès Arceau The Three Graces Watch/Dok. Hermès
01 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jam tangan Hermès seri klasik Arceau membuka debutnya pada 1978. Didesain oleh Henri d’Origny, arloji mewah dan elegan ini terkenal akan bingkai bulatnya serta garis-garis tegas yang menghiasi tubuhnya.

Dilansir dari Forbes pada Kamis (1/12), untuk seri terbarunya, brand asal Prancis ini menginterpretasikan ulang tema The Three Graces dari syal sutra dengan nama yang sama, yang dirancang oleh seniman Inggris Alice Shirley pada tahun 2020. Terinspirasi oleh perjalanannya ke Afrika Selatan, syal bermotif cantik tersebut menggambarkan hewan-hewan di negara tersebut, khususnya jerapah.

Kini, dengan menggunakan base kayu dan lukisan miniatur, jerapah The Three Graces diinterpretasikan kembali sebagai jam tangan nan elegan.

Desain sempurna dan penuh totalitas

Untuk membuat mahakarya ini, para pengrajin di Hermès menggunakan pelat jam kaca aventurine sebagai latar belakang untuk mencapai efek bintang berkelap-kelip biru di tengah malam. 

Selain itu, kayu marquetry yang membentuk jerapah ditempatkan dengan hati-hati. Dan semuanya selesai dengan lukisan mini di aventurine untuk menciptakan latar belakang motif bunga biru untuk menonjolkan signature jerapah.

Lug berbentuk sanggurdi dan dial yang presisi membuat jam tangan ini menjadi kanvas yang sempurna untuk seni. 

Base bermotif leher dan kepala panjang jerapah dibuat dengan mentransfer gambar dan mengecilkan desain. Jenis, butiran, dan warna potongan kayu dipilih dengan cermat dan dipotong dengan cermat untuk membentuk pola jerapah yang beraneka warna. 

Beberapa bagian bahkan diwarnai atau diputihkan untuk mencapai rona yang diinginkan. Tepatnya 195 buah kenari dan maple Amerika, sycamore Eropa, dan kayu tulip digunakan untuk melengkapi keanggunan dan keindahannya. 

Setelah semua elemen sempurna kemudian dirakit penuh totalitas menjadi produk jadi. Dalam keseluruhan proses termasuk dilem, diampelas, dan dipernis merupakan prestasi yang sangat memakan waktu.

Menciptakan motif yang elegan dan anggun

Sementara itu, para seniman yang bekerja dengan lukisan miniatur mulai menciptakan motif bunga berwarna-warni yang dilukis dengan tangan di dasar aventurine. Setelah setiap lukisan selesai, dial ditempatkan di kiln untuk memperbaiki warna.

Lapisan lukisan mikro yang berurutan diterapkan, hingga kedalaman dan kekayaan yang diinginkan tercapai. Membuat lukisan pada base juga merupakan pekerjaan yang sangat teliti dan memakan waktu. Pada akhirnya, dibutuhkan beberapa pengrajin beberapa minggu kerja untuk menghasilkan satu arloji yang sangat unik.

Edisi terbatas “The Three Graces Watch” Hermès  hanya ada 24 buah di dunia. Dibingkai oleh kotak emas putih berharga dengan 82 berlian dan disorot oleh tali buaya safir biru, jam tangan ini dilengkapi dengan gerakan pemuntir otomatis mekanis Hermès H1912.

Related Topics