LUXURY

Kembalinya Jam Tangan Selam Legendaris, Longines Ultra-Chron

Dirancang berkemampuan khusus dengan tingkat akurasi tinggi.

Kembalinya Jam Tangan Selam Legendaris, Longines Ultra-ChronLongines Ultra-Chron Diver/Dok. Longines
13 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Longines dikenal dengan keahlian pembuat jam tangan selam dan kerap dipandang sebagai pencetus jam tangan dengan mesin frekuensi tinggi (high-frequency). Bermula sekitar awal tahun 1914, watchmaker Swiss itu merancang jam tangan yang dapat menghitung waktu 1/10 detik secara akurat. Kreasi inilah yang membuat Longines disebut-sebut sebagai salah satu pelopor dalam teknologi mesin berfrekuensi tinggi. 

Perusahaan lantas mengembangkan fitur kronometer yang dapat meningkatkan akurasi waktu pada jam tangan di tahun 1959. Pada 1968, Longines melahirkan Ultra-Chron Diver, jam tangan selam pertama yang dilengkapi mesin dengan presisi tinggi.

Bertahun-tahun kemudian, tepatnya di tahun ini, Longines membawa karya baru bertajuk Ultra-Chron. Dalam keterangan resmi, Rabu (13/7), Longines model Ultra-Chron terinspirasi dari desain ikonik model asli yang diluncurkan 54 tahun lalu. 

Ultra-Chron adalah jam tangan modern dengan inspirasi retro. Pada versi baru, casing tetap mempertahankan bentuk bantalan tetapi dengan pembaruan. Materialnya terbuat dari baja tahan karat dan finishing permukaan yang disikat dan dipoles. Perbedaan terlihat dari diameternya yang meningkat dari 41mm pada jam tangan asli menjadi 43mm. Ketinggian casing 13,40mm, tapi proporsinya tetap seimbang secara keseluruhan dengan dan tidak berlebihan berkat lug-to-lug pendek sekitar 48mm.

Dirancang sebagai jam tangan berkemampuan khusus

source_name

Sejak tahun 1959, Longines memanfaatkan mesin dengan ketukan (vibrate) tinggi untuk meningkatkan akurasi jam tangan. Tingkat akurasi Longines Ultra-Chron sudah diakui oleh sertifikasi kronometer yang dikeluarkan Timelab, laboratorium pengujian independen yang berbasis di Jenewa, Swiss.

Selama 15 hari, jam tangan ini melalui serangkaian uji coba di tiga suhu, yakni 8 derajat celsius, 23 derajat celsius, dan 38 derajat celcius. Pengujian itu dilakukan untuk memastikan Ultra-Chron memenuhi kriteria sebagai jam tangan yang memiliki presisi tinggi. Longines juga membekali kemampuan tahan air hingga tekanan 30 bar atau 300 meter pada arloji ini.

 Ultra-Chron yang baru ditenagai mesin kaliber L836.6 berfrekuensi tinggi. Sebuah jam tangan dikatakan memiliki frekuensi tinggi atau high frequency jika bagian mesin dilengkapi pegas keseimbangan (balance spring) yang berosilasi pada kecepatan 36.000 vph. 

Teknologi ini --seperti yang sudah disinggung di awal–mulai diperkenalkan Longines pada tahun 1914 ketika membuat jam tangan yang mampu menghitung waktu 1/10 detik. Bahkan dua tahun setelahnya, Longines juga mendesain jam tangan yang dapat mengukur waktu hingga 1/100 detik.

Desain presisi memudahkan keterbacaan waktu

source_name

Related Topics