LUXURY

Tiffany & Co. Gandeng Jimin BTS jadi Brand Ambassador

Jimin BTS akan tampil pada kampanye debut akhir tahun nanti.

Tiffany & Co. Gandeng Jimin BTS jadi Brand AmbassadorDok. Hyeawon Kang, Tiffany & Co.
03 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jenama perhiasan mewah, Tiffany & Co. menggandeng ikon pop idol Jimin BTS sebagai House Ambassador global terbarunya. Dikenal karena gayanya yang unik dan pengaruhnya di industri musik dunia, Jimin menjadi duta perhiasan mewah, sekaligus menandakan babak baru bagi Tiffany & Co. di dunia musik, seni, dan budaya.  
 
“Kami menantikan untuk menyambut artis multifaset Jimin dari BTS sebagai House Ambassador terbaru. Dia mewujudkan energi, gaya, dan rasa modernitas yang melambangkan Tiffany and Co.” kata Wakil Presiden Eksekutif, Produk dan Komunikasi Alexandre Arnault, dalam keterangannya, Kamis (3/3).

Arnault mengaku bersemangat menggelar kampanye yang akan diluncurkan musim semi ini. Dengan vokalnya yang mudah dikenal, keterampilan menari, dan penampilan panggung yang memukau, mengantar perjalanan kreatif Jimin berkembang. Belum lama ini, anggota boyband Korea Selatan tersebut mengumumkan rilis album solo perdananya bertajuk FACE.

Sebagai duta Tiffany & Co.,dalam kampanyenya yang akan datang, Jimin akan memamerkan pendekatan uniknya melalui gaya perhiasan berdesain ikonik milik jenama yang berdiri sejak 1837 di kota New York. 

“Merupakan kehormatan besar untuk bermitra dengan Tiffany dan mewujudkan nilai-nilai merek yang memiliki hasrat pada desain, inovasi, dan seni,” kata Jimin.

Sensasi pop global ini akan bergabung dengan Tiffany & Co. sebagai duta pada Maret 2023 dan kampanye perdana untuk Tiffany & Co dengan debut akhir tahun nanti.

Pasar barang mewah dan tren idol jadi duta

Sebelum menjadi duta Tiffany &Co. Jimin digandeng rumah mode Perancis, Dior sebagai Global Ambassador, melalui penampilan perdananya menggunakan baju rancangan Kim Jones, yang bergaya sporty. Member grup idola Blackpink, Jisoo juga sebelumnya didapuk menjadi ambassador brand ini.

Perlombaan para jenama mewah Eropa menggaet duta brand dengan memanfaatkan popularitas anggota grup idola Korea Selatan tak berhenti di situ. 

Louis Vuitton belum lama ini mengumumkan anggota BTS JHope (Jung Hoseok) sebagai duta merek barunya. Rekan satu grup, yang juga merupakan sang rapper Suga (Min Yoon-Gi) resmi ditunjuk menjadi duta merek rumah mode Italia Valentino, menjadi wajah kampanye Maison Valentino Essentials. 

Anggota BTS yang juga resmi menandatangani kesepakatan dengan merek mewah adalah Kim Tae-hyung atau yang dikenal V BTS. Ia ditunjuk sebagai duta brand CELINE  bersama Lisa BLACKPINK dan aktor Korea Selatan Park Bo-gum. Ketiga bintang tersebut sebelumnya menghadiri acara pakaian pria musim panas 2023.

Gencarnya ekspansi jenama mewah ini dengan menggandeng sejumlah figur publik Negeri Ginseng sejalan dengan besarnya pasar dan konsumen produk mewah di negara ini. 

Mengutip CNBC International, Morgan Stanley memperkirakan total pengeluaran warga Korea Selatan untuk barang-barang mewah pribadi tumbuh 24 persen pada tahun 2022 menjadi US$16,8 miliar, atau sekitar US$325 per kapita. Jumlah tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan warga Cina dengan US$55 per kapita dan Amerika Serikat dengan US$280 per kapita.

Fakta ini diperkuat oleh jenama pakaian musim dingin mewah, Moncler yang mengungkapkan pendapatannya di Korea Selatan meningkat "lebih dari dua kali lipat" pada kuartal kedua 2022 dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Merek perhiasan mewah Cartier, Richemont Group memandang Korea Selatan sebagai salah satu wilayah  potensial. Penjualan merek tersebut tumbuh dua digit pada 2022, dibandingkan dengan setahun dan dua tahun lalu.

Sedangkan, rumah mode Prada mengungkapkan, ketika penjualannya di Cina menurun 7 persen pada 2022, pendapatan rumah mode itu berhasil dimitigasi oleh kinerja yang kuat di Korea Selatan dan Asia Tenggara.

Analis Morgan Stanley mengungkapkan, permintaan barang mewah di Korea Selatan didorong oleh peningkatan daya beli dan keinginan untuk menunjukkan status sosial.

"Penampilan dan kesuksesan finansial mungkin lebih mempengaruhi konsumen di Korea Selatan daripada di kebanyakan negara lain," tulis analis Morgan Stanley dalam laporan tersebut.

Meskipun demikian, survei McKinsey mendapati 22 persen responden di Korea Selatan menganggap bahwa memamerkan barang mewah sebagai hal yang tidak menyenangkan. Anggapan itu lebih rendah dibandingkan dengan responden di Jepang (45 persen) dan Cina (38 persen).

Permintaan barang mewah di Korea Selatan juga didukung oleh peningkatan kekayaan rumah tangga. Data Bank of Korea menunjukkan kekayaan bersih rumah tangga di negara tersebut naik 11 persen pada tahun 2021.

Related Topics