Hotel Indigo Bintan: Kemewahan dalam Arsitektur Rumah Kelong

Bintan, FORTUNE – Jelang petang di pesisir utara Pulau Bintan, pantulan cahaya matahari di permukaan kolam reflektif yang membentang di lobi Hotel Indigo Lagoi Beach membawa ilusi bahwa bangunan hotel berdiri terapung di atas laut.
Struktur kayu tinggi menjulang, dengan kisi-kisi menyerupai jaring nelayan di langit-langit, membawa imajinasi pengunjung pada kehidupan maritim tradisional Melayu. “Inspirasi arsitektur kami adalah rumah kelong—pondok nelayan yang biasa berdiri di atas tiang pancang kayu di laut,” kata Yudi Antho, Cluster Resort Manager IHG Hotel & Resort yang mencakup Hotel Indigo dan Holiday Inn di Bintan, Selasa (15/7).
Hotel Indigo dan saudaranya, Holiday Inn Resort Bintan Lagoi Beach, merupakan dua properti terbaru milik InterContinental Hotels Group (IHG) yang mulai beroperasi di kawasan Lagoi, Bintan. Hotel Indigo dibuka pada Oktober 2024, disusul Holiday Inn pada awal 2025. Kedua hotel ini menambah portofolio IHG di Indonesia, sekaligus menjadi magnet baru bagi wisatawan asing, khususnya dari Singapura.
Detail-detail desain interior lainnya menambah ‘sense of place’ bagi para tamu: peta Kepulauan Riau terukir di lantai marmer, tali-tali kapal yang menjuntai dari langit-langit, meja berbentuk keranjajng nelayan di kamar tidur. Bahkan, bathtub outdoor dan lampu rotan menjadi penanda khas gaya resort tropis yang kaya sentuhan lokal.
Holiday Inn mengambil pendekatan yang lebih kasual dan ramah keluarga. Bangunannya putih didesain dengan garis-garis modern dan bersih, kolam renang luas menghadap laut, serta area bermain anak yang menyatu dengan alam.
Ferry dari Singapura

Letak Lagoi yang berada di utara Pulau Bintan menjadikannya jauh lebih mudah dijangkau dari Singapura ketimbang dari Jakarta. Para tamu asing hanya perlu naik ferry selama sekitar 50–60 menit dari terminal Tanah Merah ke pelabuhan Bandar Bentan Telani. Dari sana, hotel hanya berjarak sekitar 10 menit berkendara—dengan layanan shuttle dari pihak resort.
Sebaliknya, bagi wisatawan dari Jakarta, perjalanan ke Bintan mengharuskan penerbangan ke Tanjung Pinang (TNJ) yang memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit. Namun dari bandara itu, masih perlu perjalanan darat tambahan selama 1 jam ke kawasan Lagoi.
Belum lagi, harga tiket pesawat dari Jakarta ke TNJ yang berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,7 juta sekali jalan—jauh lebih mahal dibanding ongkos ferry dari Singapura yang hanya sekitar S$30–40 per orang (sekitar Rp375–500 ribu). “90 persen tamu kami wisatawan asing, dan mereka kebanyakan dari Singapura,” kata Yudi.
Properti terbaru IHG

Dalam beberapa tahun terakhir, IHG memang menunjukkan perhatian khusus terhadap pasar Asia Tenggara. Menurut Vivek Bhalla, Managing Director IHG Asia Tenggara & Korea, 31 hotel yang saat ini sudah beroperasi di Indonesia dan 11 lainnya sedang dalam pengembangan. “Kami membuka tujuh hotel baru tahun lalu di Indonesia, dan Bintan menjadi salah satu yang paling strategis,” ujarnya dalam wawancara di Singapura (14/7).
Daya tarik Indigo dan Holiday Inn di Lagoi terletak pada kombinasi antara desain lokal yang kuat, lokasi premium di pinggir pantai, serta konektivitas internasional. Hotel Indigo menawarkan 121 kamar termasuk suite luas dengan pemandangan laut. Ada tiga pilihan restoran termasuk beach club, spa, gym 24 jam, serta aktivitas seperti kelas memasak, seni lokal, hingga tur sepeda.
Sementara Holiday Inn mengusung suasana santai dengan sentuhan modern. Restoran utama mereka, Warung Pak Lagoi, menyajikan hidangan Indonesia dan internasional, sementara area kids’ club dan kolam khusus anak menjadi daya tarik tambahan bagi keluarga muda.