Jadi Buruan Kolektor, Ini Uang Logam Emas Indonesia

Uang logam Indonesia dari emas diterbitkan untuk memperingati momen tertentu. Selain itu, periode edar dan jumlahnya juga terbatas. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab uang logam dari emas memiliki nilai fantastis dan jadi buruan kolektor.

Uang logam paling mahal yang pernah dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah pecahan senilai Rp850.000 bergambar presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Uang logam bergambar Soeharto diterbitkan dilakukan dalam rangka untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50 tahun.

Selain nilainya yang besar, uang pecahan logam Rp850.000 tersebut juga terbuat dari emas kadar 23 karat dan beratnya mencapai 50 gram. Hal ini telah dikonfirmasi secara resmi pada laman Bank Indonesia.

Uang koin kuno yang mengandung emas ini bisa dijadikan aset investasi. Selain keberadaannya langka, emas juga memiliki nilai yang terus meningkat dan jarang mengalami penurunan meskipun harganya sering mengalami fluktuasi.

Bank Indonesia pernah menerbitkan uang logam Indonesia dari emas dengan nominal Rp500.000. Uang tersebut bergambar Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Dua momentum khusus melandasi penerbitannya, yakni untuk memperingati 100 tahun Bung Karno dan Satu Abad Bung Hatta.

Berdasarkan keterangan Bank Indonesia, uang logam bergambar Ir. Soekarno diterbitkan pada tahun 2001. Adapun uang bergambar Mohammad Hatta dikeluarkan pada 2002.

 Masing-masing koin tersebut memiliki bahan dan bobot serupa, yaitu dibuat dari logam emas dengan kadar 0,999 karat dan berat 15 gram.

Uang logam Indonesia dari emas lainnya diterbitkan dalam pecahan Rp150.000. Uang logam ini dirilis dalam rangka merayakan ulang tahun United Nations Children’s Fund (UNICEF). 

Penerbitan uang logam yang terbuat dari emas atau commemorative coin ini bertujuan untuk menghimpun dana kesejahteraan anak di dunia dan berpartisipasi dalam program ‘The UNICEF Children of the World Coin Collection’.

Tak hanya itu, uang ini menjadi tanda keikutsertaan Bank Indonesia dalam memperbaiki kualitas hidup anak-anak di Indonesia dan dunia.

Sesuai tujuannya, desain uang pecahan Rp150.000 ini juga memiliki makna senada. Uang logam ini  bergambar seorang anak laki-laki bermain kuda lumping, yaitu seni tari khas Indonesia yang dimainkan dengan properti kuda tiruan terbuat dari anyaman bambu. Pada sisi belakang uang logam Indonesia dari emas dengan berat 6,22 gram ini terdapat lambang Garuda Pancasila dan UNICEF.

Bank Indonesia pernah menerbitkan uang logam dengan pecahan Rp300.000. Uang logam Indonesia dari emas tersebut diterbitkan pada tahun 1995.

Uang logam Rp300.000 ini dibuat dari bahan dasar emas dengan kadar 23 karat. Berat uang logam dari emas ini adalah 17 gram.

Dari sisi desain, pada bagian muka terdapat gambar temu wicara Bapak Soeharto, Presiden Republik Indonesia kedua, dengan masyarakat. Selain itu, ada logo DHN-45, tulisan 50 TAHUN RI, dan 50 butir padi melingkar menandai usia RI.

Kemudian pada bagian samping, terdapat lima buah garis di empat tempat berbeda, logo Perum Peruri, serta seri terdiri dari lima angka.

Ada uang logam Indonesia dari emas, ada pula berbahan perak dengan pecahan terkecil yang diterbitkan Bank Indonesia yakni Rp10.000. Uang koin berbahan perak untuk memperingati ulang tahun UNICEF ke-50.

Dari sisi desain, uang perak tersebut bergambar anggota Pramuka sedang melakukan kegiatan menanam pohon.

Adapun pada bagian belakangnya adalah lambang Garuda Pancasila, teks bertuliskan “Bank Indonesia”, dan logo UNICEF.

Uang logam Rp10.000 ini dibuat dengan perak kadar 0,925 karat dengan berat 28,28 gram.

Demikian informasi seputar macam-macam uang logam Indonesia dari emas dan pernah beredar di Indonesia. Uang logam tersebut diterbitkan untuk memperingati momen tertentu, salah satunya memperingati 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Apakah Anda pernah memilikinya?