LUXURY

Setelah Bertahun Dipajang, Karya Seni Picasso Terjual US$110 Juta

Karya Picasso terjual dalam sebuah pelelangan di Las Vegas.

Setelah Bertahun Dipajang, Karya Seni Picasso Terjual US$110 JutaIlustrasi pameran seni. ANTARA FOTO/REUTERS/Susana Vera/FOC/sa.
25 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Setelah bertahun-tahun dipajang, 11 lukisan karya seniman Pablo Picasso terjual dalam sebuah pelelangan dengan total harga mencapai US$110 juta (sekitar Rp1,6 triliun). Belasan lukisan tersebut sebelumnya dipamerkan di Picasso Restaurant Bellagio Hotel, Las Vegas, Amerika Serikat.

Sebagaimana diwartakan Reuters, lelang tersebut diadakan di restoran hotel tersebut dua hari sebelum ulang tahun ke-140 Picasso yang jatuh pada Senin (25/10).

Sebelum dilelang, semua karya dimaksud merupakan ciri khas restoran bergaya Prancis dan Spanyol itu. Restoran  yang merupakan bagian dari MGM Resort tersebut mengaku terinspirasi kehidupan dan karya seniman termasuk Picasso.

Melansir CNN, karya seni ini kepemilikannya dikendalikan MGM Resorts Collection. Kegiatan pelelangan ini diperkirakan merupakan penjualan seni rupa terbesar dan paling signifikan yang pernah diadakan di Las Vegas.

Picasso, lahir di Malaga, Spanyol, pada 1881, terkenal terutama berkat aliran kubismenya. Dia membuat beragam karya seni mulai dari patung, keramik, kostum penari balet, dan tata panggung. Ia disebut telah menghasilkan 20 ribu karya seni semasa hidupnya.

Lukisan termahal berharga US$40,5 juta

Dalam pelelangan ini, harga termahal lukisan Picasso jatuh kepada karyanya "Femme au béret rouge-orange” (dalam bahasa Indonesia artinya wanita bertopi oranye kemerahan). Lukisan ini dibuat pada 1938 dan disinyalir menggambarkan serta mewakili Marie-Therese Walter, kekasih Picasso.

Lukisan tersebut awalnya diperkirakan hanya terjual US$20 juta sampai US$30 juta. Namun, lelang ditutup pada US$40 juta (sekitar Rp567 miliar).

Pelelangan juga berhasil menjual dua lukisan yang dibuat pada 1940-an pada masa Perang Dunia II. Lukisan “Nature morte au panier de fruit et aux fleurs” (artinya masih hidup dengan keranjang buah dan bunga”) terjual US$16,6 juta. Sedangkan, lukisan “Nature morte aux fleurs et au compotier” (masih hidup dengan bunga dan mangkuk buah) terjual US$8,3 juta.

Lukisan “Homme et enfant” (pria dan anak) menggambarkan peran spontan seorang ayah, juga berhasil terjual dalam pelelangan tersebut. Nilai penjualan lukisan ini mencapai lebih dari US$24 juta.

Sementara itu, aksi lelang juga memasukkan karya Picasso non-lukisan lainnya yakni ukiran tiga wajah yang dipahat dalam sebuah kendi air berwarna putih. Karya yang diproduksi oleh Picasso pada 1954 ini sebenarnya dihargai antara US$60 ribu hingga US$80 ribu, tapi berhasil terjual US$315 ribu.

Namun menurut Reuters, aktivitas pelelangan tersebut berlangsung secara anomim. Maksudnya, nama para pembeli karya Picasso itu tidak diungkapkan.

Tujuan pelelangan

MGM Resorts, pengelola restoran (sekaligus hotel) yang melelang karya Picasso, menyatakan bahwa hal tersebut merupakan upaya dari perusahaan untuk lebih mendiversifikasi koleksinya. Mereka ingin dengan pelelangan ini bisa memasukkan lebih banyak karya seni dari perempuan, orang kulit berwarna, orang dari negara berkembang, seniman LGBTQ, maupun seniman disabilitas.

Reuters menyebut, saat ini terjadi tren sejumlah museum dan galeri seni di AS tengah berupaya untuk memperluas karya seninya. Upaya ini sebagai respons atas perluasan penyebaran budaya akibat kasus rasisme di berbagai tingkat masyarakat AS sepanjang tahun lalu.

Sebuah studi dari Public Library of Science yang dikutip Reuters menyebut, dari 18 museum terkemuka di AS, 85 persen karya seni yang dipamerkan berasal dari seniman kulit putih. Tak hanya itu, dari berbagai karya seni itu 87 persennya merupakan keluaran seniman laki-laki.

Related Topics