Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rolex Luncurkan Land-Dweller di Tengah Gejolak Tarif Trump

WhatsApp Image 2025-04-07 at 8.41.28 AM.jpeg
Rolex Land-Dweller/Dok. Rolex

Jakarta, FORTUNE - Di tengah gejolak pasar global dan ketidakpastian soal tarif impor, Rolex tetap melangkah maju dengan memperkenalkan koleksi jam tangan terbarunya dalam ajang Watches and Wonders 2025 di Jenewa. Sorotan utama jatuh pada Land-Dweller, lini baru yang menjadi debut Rolex di segmen jam tangan bergelang terintegrasi—kategori yang sebelumnya dikuasai Audemars Piguet dan Patek Philippe.

Land-Dweller jelas merupakan berita besar dari Rolex tahun ini, karena ini adalah lini jam tangan baru pertama sejak peluncuran Sky-Dweller dengan kalender tahunan pada tahun 2012,” demikian pernyataan resmi dari Rolex, dikutip Rabu (9/4).

Desain Land-Dweller disebut-sebut sebagai penghormatan terhadap model Oyster Quartz tahun 1977, dengan elemen khas seperti pembesar tanggal Cyclops, fluted bezel, serta konfigurasi dial yang familiar.

Model ini tersedia dalam ukuran 36 mm dan 40 mm, serta ditawarkan dengan pilihan bezel bergerigi atau bertatahkan berlian. Mesin yang digunakan, Calibre 7135, merupakan mesin otomatis paling ramping buatan Rolex sejauh ini dan mengusung 16 inovasi teknis, termasuk Dynapulse Escapement dan osilator keramik. Bagian belakang transparan menjadi kejutan tersendiri, menandai keterbukaan baru dari sang produsen yang biasanya tertutup.

Gelang Flat Jubilee dan pola dial sarang lebah datar menciptakan perpaduan modern dan klasik yang mencolok. Bahan yang digunakan meliputi Rolesor (kombinasi baja dan emas putih), emas Everose, dan platinum. Harga berkisar dari US$13.900 hingga US$88.300 bergantung varian dan material.

Selain Land-Dweller, Rolex juga menghadirkan sejumlah pembaruan ringan pada model ikonik seperti GMT Master II dan Oyster Perpetual. Sementara itu, Submariner tidak mendapatkan versi anyar dan Daytona hanya diperbarui dengan dial biru.

Setelah beberapa tahun menunjukkan dinamika yang mengikuti pasar—dari desain dial psikedelik pada 2023 hingga model klasik yang lebih kalem—Rolex kini tampaknya bermain aman, tetapi tetap inovatif.

Tarif Trump pengaruhi industri jam tangan Swiss

Peluncuran ini juga dilakukan di tengah kehati-hatian dari industri jam tangan Swiss. Ketegangan soal potensi tarif impor sebesar 31 persen membuat sebagian besar merek besar, termasuk Rolex, menunda pengiriman ke pasar tertentu.

Semua merek besar telah menahan pengiriman,” ujar Erik Boneta, pemilik Boneta Inc., yang menjual jam tangan mewah termasuk Rolex dan Breitling, mengutip The Post, Rabu (9/4).

“Mereka sedang menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi dengan tarif itu. Jika benar-benar berlaku, saya rasa semua pihak, dari produsen hingga konsumen, akan sedikit menanggung biayanya atau membayar sedikit lebih mahal," katanya, menambahkan.

Boneta juga mengomentari kondisi pasar sekunder, yang meski diprediksi akan naik, belum menunjukkan pergerakan berarti. “Dengan pasar saham yang sedang anjlok, orang-orang tidak bersusah payah untuk membeli jam tangan mewah,” tambahnya. Ia memperkirakan kabar terbaru soal pengiriman tidak akan datang dalam waktu dekat, karena “satu hal yang tidak dilakukan orang Swiss adalah mengambil keputusan secara cepat. Mereka membutuhkan waktu dan mempertimbangkannya dengan matang.”

Keputusan Rolex meluncurkan model baru di Ajang Watches and Wonders 2025 memperlihatkan bahwa meski industri jam tangan Swiss tengah waspada menghadapi kondisi ekonomi global dan tekanan tarif, kreativitas serta strategi jangka panjang tetap menjadi nilai utama para pemain besar seperti Rolex.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us