Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Astra Bagikan Dividen Rp16,4 Triliun dan Umumkan Direksi Baru

Astra bagi dividen Rp16,4 triliun.png
Astra (unsplash.com/ Fasyah Halim)
Intinya sih...
  • Astra International Tbk (ASII) menetapkan dividen tunai Rp16,4 triliun untuk tahun buku 2024, setara dengan Rp406 per saham.
  • Kinerja 2024 stabil, laba bersih naik tipis 0,62% menjadi Rp34,05 triliun, dengan kontribusi terbesar dari divisi alat berat dan pertambangan.
  • RUPST merombak jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Astra serta menargetkan pertumbuhan berkelanjutan di sektor otomotif, jasa keuangan, agribisnis, alat berat, infrastruktur hingga teknologi digital.

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp16,4 triliun untuk tahun buku 2024. Astra juga merombak jajaran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, pada Kamis (8/5) di Menara Astra, Jakarta.

Dividen tersebut setara dengan Rp406 per saham, terdiri atas dividen interim dan dividen final. Perseroan sebelumnya telah membagikan dividen interim sebesar Rp3,96 triliun atau Rp98 per saham pada 31 Oktober 2024.

Dengan demikian, sisa dividen final sebesar Rp12,46 triliun atau Rp308 per saham akan dibayarkan pada 5 Juni 2025. Pembayaran akan dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 22 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.

Boy Kelana Soebroto sebagai Chief of Corporate Affairs Astra menjelaskan bahwa keputusan tersebut telah mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan secara menyeluruh.

“Telah disetujui penggunaan laba bersih sebesar Rp34 triliun dengan rincian untuk dividen sebesar Rp16 triliun atau Rp406 per saham,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip dari Minggu (11/5).

Pembayaran dividen akan dilakukan dengan mematuhi ketentuan perpajakan, aturan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta regulasi pasar modal lainnya.

Kinerja 2024 stabil, kontribusi laba bervariasi

Sepanjang 2024, Astra mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp34,05 triliun. Angka tersebut naik tipis 0,62% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp33,84 triliun. Sementara itu, pendapatan bersih naik 5% secara tahunan menjadi Rp330,92 triliun.

Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi tetap menjadi penyumbang terbesar dengan laba bersih mencapai Rp12 triliun. Ketiga divisi tersebut menyumbang nilai yang lumayan meski turun 5% secara angka tahunan.

Di posisi kedua, sektor otomotif mencatatkan laba bersih sebesar Rp11,21 triliun, turun 2% yoy akibat penurunan penjualan mobil seiring pelemahan pasar nasional.

"Kontribusi yang lebih tinggi berasal dari bisnis sepeda motor, jasa keuangan, serta infrastruktur dan logistik, yang sebagian diimbangi oleh dampak penurunan penjualan mobil dan harga batu bara yang lebih rendah," ujar Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam laporan resminya.

Di sisi lain, beberapa divisi justru menunjukkan pertumbuhan signifikan. Laba bersih dari segmen properti melonjak 56% yoy menjadi Rp222 miliar. Divisi teknologi informasi juga tumbuh pesat dengan kenaikan laba 43% menjadi Rp156 miliar. Sementara itu, laba dari infrastruktur dan logistik naik 37% menjadi Rp1,33 triliun.

Sebagian dari laba bersih tahun buku 2024, yakni sebesar Rp17,61 triliun, akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Umumkan perubahan jajaran manajemen

Selain menyetujui pembagian dividen, RUPST juga mengesahkan perubahan struktur manajemen perusahaan. Bambang Brodjonegoro resmi mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Independen dan Suparno Djasmin mengakhiri masa jabatannya sebagai Direktur.

Sebagai tindak lanjut, pemegang saham menyetujui pengangkatan kembali John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore sebagai Komisaris. Sementara itu, posisi Wakil Presiden Direktur kini ditempati oleh Rudy, mendampingi Djony Bunarto Tjondro yang tetap menjabat sebagai Presiden Direktur.

Susunan terbaru Dewan Komisaris Astra International adalah sebagai berikut:

  • Presiden Komisaris: Prijono Sugiarto

  • Komisaris Independen: Sri Indrastuti Hadiputranto, Apinont Suchewaboripont, Muliaman D. Hadad

  • Komisaris: Anthony J. L. Nightingale, Benjamin W. Keswick, John R. Witt, Stephen P. Gore, Benjamin H. Birks, Hsu Hai Yeh

Sementara jajaran Direksi terdiri atas:

  • Presiden Direktur: Djony Bunarto Tjondro

  • Wakil Presiden Direktur: Rudy

  • Direktur: Chiew Sin Cheok, Gidion Hasan, Henry Tanoto, Santosa, Gita Tiffani Boer, FXL Kesuma, Hamdani Dzulkarnaen Salim, Thomas Junaidi Alim. W

Kendati pertumbuhan laba tipis, keputusan Astra untuk tetap membagikan dividen dalam jumlah besar dinilai sebagai bentuk keyakinan terhadap prospek usaha ke depan. Dengan struktur permodalan yang sehat dan strategi diversifikasi bisnis yang kuat, Astra menargetkan pertumbuhan berkelanjutan di sektor otomotif, jasa keuangan, agribisnis, alat berat, infrastruktur, hingga teknologi digital.

Ke depannya, Astra juga akan terus mendorong inisiatif transformasi digital, peningkatan efisiensi operasional, serta memperkuat pilar keberlanjutan sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Langkah-langkah itu diharapkan dapat menjaga posisi Astra sebagai salah satu perusahaan ternama di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us