Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Pengertian Dividend Yield, Investor Harus Paham

pengertian dividen yield.png
Ilustrasi dividen yield (freepik.com/Freepik)
Intinya sih...
  • Pengertian dividend yield merupakan istilah penting dalam investasi saham yang perlu dipahami investor.
  • Terdapat rumus tertentu yang bisa digunakan untuk menghitung dividend yield.
  • bagi investor yang ingin membangun portofolio dengan penghasilan pasif harus paham tentang dividend yield.

Dalam dunia investasi saham, memahami berbagai istilah keuangan sangat penting agar Anda dapat membuat keputusan investasi yang tepat. Salah satu istilah yang sering digunakan oleh investo, baik pemula maupun profesional, adalah dividend yield.

Istilah ini berkaitan erat dengan pendapatan pasif yang bisa diperoleh dari saham yang membagikan dividen. Lantas, apa sebenarnya pengertian dividend yield dan bagaimana cara menghitung serta menggunakannya dalam strategi investasi? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.

Pengertian dividend yield

Secara sederhana, dividend yield adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar imbal hasil yang bisa Anda peroleh dari dividen suatu saham dibandingkan dengan harga saham tersebut. Rasio ini dihitung dalam bentuk persentase.

Dividend yield memberikan gambaran tentang potensi return tahunan hanya dari dividen, tanpa mempertimbangkan kenaikan harga saham itu sendiri. Melansir Investopedia, dividend yield mencerminkan tingkat pengembalian investasi dari dividen yang diterima investor.

Angka ini bisa berubah tergantung fluktuasi harga saham. Jika dividen tetap dan harga saham turun, maka yield akan naik. Sebaliknya jika harga saham naik dan dividen tetap, yield akan turun. Dengan demikian, dividend yield menjadi alat yang berguna untuk mengukur pendapatan pasif dari investasi saham.

Rumus dan cara menghitung dividend yield

Untuk menghitung dividend yield, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Dividend Yield (%) = (Dividen Tahunan per Saham / Harga Saham) × 100

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan membagikan dividen sebesar Rp800 per saham setiap tahun dan harga sahamnya saat ini Rp20.000, maka:

(800/20.000) × 100 = 4%

Artinya, investor akan menerima imbal hasil sebesar 4% per tahun dari dividen. Hasil tersebut tanpa memperhitungkan kenaikan atau penurunan harga saham di pasar.

Biasanya, investor menggunakan data dividen selama 12 bulan terakhir (trailing 12 months) sebagai acuan. Alternatif lainnya adalah mengalikan dividen kuartalan terakhir dengan empat, terutama jika perusahaan memiliki riwayat pembayaran dividen yang konsisten.

Keunggulan menggunakan dividend yield

Dividend yield menjadi indikator penting bagi investor yang mengutamakan pendapatan pasif. Beberapa kelebihannya yang perlu Anda ketahui.

  1. Bagi investor yang mengandalkan dividen sebagai sumber penghasilan, dividend yield bisa menjadi alat untuk memperkirakan berapa besar pendapatan tahunan yang diperoleh dari saham.

  2. Mencerminkan kesehatan keuangan perusahan. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen dan memiliki dividend yield stabil umumnya menunjukkan kondisi keuangan dan manajemen yang baik.

  3. Saham dengan dividend yield tinggi sering kali dipilih oleh investor konservatif, terutama ketika pasar sedang mengalami volatilitas tinggi. Dividen yang stabil bisa memberikan perlindungan nilai dan mengurangi tekanan akibat fluktuasi harga saham.

Kekurangan dan hal yang perlu diwaspadai

Meski terlihat menarik, dividend yield tinggi tidak selalu berarti positif. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  1. Tidak mencerminkan pertumbuhan perusahaan

Perusahaan yang membayar dividen besar belum tentu sedang berkembang. Bisa jadi perusahaan tidak memiliki rencana ekspansi, sehingga memilih membagikan laba kepada pemegang saham.

  1. Sinyal risiko

Dividend yield yang sangat tinggi kadang justru menjadi peringatan. Misalnya, harga saham perusahaan turun drastis karena performa buruk. Namun, dividen belum disesuaikan. Hal ini dapat menyebabkan yield tampak tinggi secara tidak wajar.

  1. Perlu analisis menyeluruh

Mengandalkan dividend yield saja dalam memilih saham bisa menyesatkan. Investor tetap harus memperhatikan kesehatan fundamental perusahaan, termasuk pendapatan, utang, arus kas, dan prospek industri.

  1. Jenis dividen

Selain dividen tunai, perusahaan juga bisa membagikan dividen dalam bentuk saham atau aset lainnya. Jenis dividen yang diterima dapat memengaruhi nilai riil dari imbal hasil Anda.

Secara keseluruhan, dividend yield merupakan metrik penting dalam analisis saham, khususnya bagi investor yang ingin membangun portofolio dengan penghasilan pasif.

Namun, angka yield sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya indikator dalam mengambil keputusan. Kombinasikan dengan analisis fundamental dan pemahaman terhadap kondisi pasar agar investasi Anda tetap sehat dan berkelanjutan.

Jika Anda baru memulai investasi atau ingin memperkuat portofolio, memahami dividend yield bisa menjadi langkah awal yang cerdas. Namun, pastikan Anda juga mempertimbangkan pertumbuhan bisnis, stabilitas keuangan perusahaan, dan tujuan investasi pribadi Anda secara menyeluruh.

Demikian pengertian dividend yield yang perlu Anda ketahui. Dengan memahaminya, Anda bisa memperhitungkan beberapa hal sebelum berinvestasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us