Beredar Prospektus Awal IPO Superbank, Nilai Emisi Maksimal Rp5,36 T

Jakarta, FORTUNE - Kabar IPO (Initial Public Offering) saham PT Super Bank Indonesia kembali beredar. Bahkan, kali ini sudah ada bocoran terkait prospektus awal IPO bank milik Grup Emtek itu.
Berdasarkan tangkapan layar prospektus awal IPO Superbank yang diterima Fortune Indonesia, Superbank berencana menawarkan maksimal 5,20 miliar saham biasa seri A dengan nilai nominal Rp100 per saham. Itu setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan setelah penawaran umum perdana saham.
Harga penawaran dari IPO Superbank berkisar anatar Rp500 sampai dengan Rp1.030 per saham. "Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya Rp5,36 triliun," demikian keterangan dalam halaman pertama prospektus awal tersebut, dilansir Jumat (7/11).
Dalam tangkapan layar prospektus itu, terdapat 4 penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas.
Atas informasi yang beredar itu, Juru Bicara Superbank pun buka suara. Dalam keterangan kepada Fortune Indonesia, Superbank menolak mengomentari rumor atau spekulasi pasar.
"Fokus kami adalah menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan jumlah nasabah, serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia," kata Juru Bicara Superbank.
Bagaimana dengan tanggapan BEI? Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan, BEI baru akan berkomentar tentang proses IPO calon emiten jika regulator (Otoritas Jasa Keuangan) sudah mengizinkan calon perusahaan tercatat untuk menyampaikan prospektus ringkas ke publik.
Nyoman menambahkan, berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.2 nomor 2 ayat a, terdapat larangan bagi pihak-pihak menyampaikan prospektus ringkas sebelum calon perusahaan tercatat menerima pernyataan OJK bahwa emiten wajib mengumumkan prospektus ringkas.
Sebelumnya, Nyoman telah menyatakan, terdapat 3 IPO perusahaan mercusuar (lighthouse) lagi pada 2025. Ketiganya berasal dari sektor infrastruktur, pertambangan, dan finansial. IPO lighthouse sendiri mengacu pada IPO calon emiten dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan free float saham setidaknya 15 persen.
Ketika dikonfirmasi apakah salah satunya adalah Superbank, Nyoman berujar, "Tak boleh membicarakan nama dulu sebelum waktunya, tapi saya sudah sampaikan sektornya."











