Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pekerja memanen tanda buah segar kelapa sawit. ANTARA FOTO/Syifa

Jakarta, FORTUNE - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menganggarkan belanja modal sekitar Rp1,4 triliun pada 2023. Untuk apa saja dana tersebut?

Menurut Direktur Astra Agro Lestari, Mario Casimirus Surung Gultom, sebagian belanja modal akan perseroan gunakan untuk biaya rawat dan peremajaan (replanting). “Sekitar Rp500 sampai dengan Rp600 miliar,” katanya dalam paparan publik virtual, dikutip Kamis (6/4).

Per Desember 2022, Astra Agro memiliki 21.879 hektare area yang belum menghasilkan. Adapun, setiap tahunnya perseroan umumnya membidik target untuk bisa melakukan replanting sekitar 5.000 hektare. Tapi, hasil akhir kembali lagi pada eksekusi. Di tahun ini perseroan berharap dapat menggelar replanting mulai dari 4.557 hektare hingga maksimal 6.000 hektare. 

Range-nya adalah di 5.000 hektare, karena kami menjaga agar jangka pendek maupun jangka panjang tetap berjalan seiring,” imbuhnya.

Tak ada rencana akuisisi lahan dalam waktu dekat

Lebih lanjut, Astra Agro Lestari belum mengidentifikasi prospek untuk mengakuisisi lahan baru, walau dalam tiga tahun terakhir ada sejumlah penawaran. Sebab, Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam proses akuisisi lahan perseroan. Sebut saja, pemenuhan standar keberlanjutan.

“Yaitu harus ISPO ready dan tak berada dalam kondisi sedang bermasalah,” katanya. “Kita ada beberapa target sebelumnya, tapi sekarang sudah tidak ada dan tetap menunggu potensi seperti itu masih terbuka untuk melakukan ekspansi, tapi tak membuka lahan baru.”

Per Desember 2022, luas area perkebunan perseroan berjumlah 287.000 hektare berdasarkan area. 45,6 persen ada di Kalimantan, 36,7 persen di Sumatra, dan 17,7 persen di Sulawesi. Sementara berdasarkan kepemilikan, 74,8 persen merupakan perkebunan inti, sedangkan sisanya plasma atau KKPA.

Hasil produksi perseroan

Editorial Team

Tonton lebih seru di