MARKET

Perkuat Modal, Emiten Tambang Hary Tanoe Akan Rilis Obligasi Rp1,5 T

Dana terkumpul untuk memperkuat permodalan perseroan.

Perkuat Modal, Emiten Tambang Hary Tanoe Akan Rilis Obligasi Rp1,5 TIlustrasi batu bara ITMG. (Website ITMG)
by
12 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten batu bara PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) berencana melaksanakan penerbitan obligasi, sukuk, atau surat utang senilai Rp1,5 triliun.   

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo itu berencana menerbitkan obligasi dan atau sukuk atau surat utang lainnya dari lembaga keuangan bukan bank. 

"Penerbitan tersebut akan dilakukan dalam satu kali penerbitan atau dalam serangkaian penerbitan," demikian keterangan IATA dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (11/5). 

Dana yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perusahaan, termasuk—namun tidak terbatas pada—cadangan peningkatan modal kerja perseroan atau anak perusahaan, atau digunakan untuk melunasi utang-utang IATA dan untuk perluasan kegiatan usaha. 

Penggunaan dana dapat berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan dengan cara Direksi akan mengusulkan kepada Dewan Komisaris, untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. 

IATA memiliki cadangan batu bara terbukti 386,6 juta MT dari sekitar 20 persen total luas area penambangan 72.478 hektare. 

Selain itu, kegiatan eksplorasi masih dilakukan secara bertahap pada sisa area penambangan seluas 57.793 hektare.
 

Penawaran saham baru

Selain menerbitkan surat utang, IATA juga akan mencari investor baru dengan menawarkan 2.523.822.150 saham baru. Investor baru itu masuk melalui penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement

Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang dua tahun sejak persetujuan pemodal dalam RUPSLB per 16 Juni 2023. 

Dana hasil aksi korporasi digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada cadangan peningkatan modal kerja perseroan. 

Dengan rencana tersebut, pemegang saham IATA akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan, yaitu sebanyak-banyaknya 9,09 persen setelah private placement.

 

Related Topics