Ekspansi Agresif, Pendapatan ASLC Melonjak 17 Persen Tapi Laba Tergerus

- ASLC menyerap 50 persen capex hingga September 2025 untuk pengembangan cabang Caroline.id dan aplikasi IT.
- Pendapatan ASLC semester I-2025, tumbuh 17 persen (YoY).
- Laba bersih perseroan mencapai Rp21,1 miliar, turun dibandingkan tahun lalu.
Jakarta, FORTUNE - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencatatkan kinerja kontradiktif sepanjang semester I-2025. Di satu sisi, pendapatan emiten jual beli kendaraan bekas ini melonjak 17 persen secara tahunan (YoY), tetapi di sisi lain laba bersihnya justru tergerus akibat biaya ekspansi bisnis mobil bekas, Caroline.id.
Hingga akhir Juni 2025, ASLC membukukan pendapatan sebesar Rp447 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh lini bisnis Caroline.id yang menyumbang Rp313,4 miliar atau 70 persen dari total pendapatan, dengan peningkatan volume penjualan mobil sebesar 30 persen (YoY).
Meskipun pendapatan tumbuh, laba bersih perseroan tercatat turun menjadi Rp21,1 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh kombinasi menipisnya margin laba kotor dan kenaikan biaya operasional sebesar 8 persen, terutama untuk pembukaan cabang-cabang baru Caroline.id.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, perseroan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp15 miliar hingga September 2025. Angka ini setara 50 persen dari total alokasi capex tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar.
“Realisasi capex sekarang mungkin sekitar Rp15 miliaran ya,” ujar Direktur Keuangan ASLC, Armeza Umar, saat public expose insidentil, Rabu (3/9). Dana tersebut, lanjutnya, difokuskan untuk pengembangan cabang Caroline.id hingga aplikasi IT.
Perseroan menargetkan penambahan beberapa cabang baru di Jabodetabek dan Jawa Barat, termasuk satu cabang baru yang akan dibuka pada akhir tahun ini. Dengan strategi ekspansi tersebut, ASLC memproyeksikan pendapatan dan laba bersih dapat kembali tumbuh double digit pada 2025.
Di luar Caroline.id, unit bisnis lelang JBA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3,3 persen (YoY). Sementara itu, unit bisnis gadai, MotoGadai, yang baru diluncurkan tahun lalu mencatatkan pendapatan Rp3,6 miliar.
“Dengan adanya dukungan ekosistem bisnis yang kuat, kami menargetkan tren positif kinerja ASLC dapat berlanjut hingga akhir tahun,” kata Direktur Utama ASLC, Jany Candra.