Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IHSG Diproyeksi Fluktuatif Habis Libur Imlek, Ada Sentimen Minyak

IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
Intinya sih...
  • IHSG diperkirakan melemah setelah libur akhir pekan panjang, ditutup terkoreksi 0,92 persen di level 7.166,05 pada Jumat (24/1).
  • Analis memproyeksikan IHSG bergerak di antara level support 7.100 dan resisten 7.195 dengan indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
  • Phintas memprediksi IHSG melaju fluktuatif setelah libur panjang, dipengaruhi oleh sentimen dari Wall Street dan rencana penerapan tarif atas produk impor dari Kanada dan Meksiko.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada Kamis (30/1), setelah libur akhir pekan panjang.

Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 0,92 persen di level 7.166,05 pada akhir perdagangan Jumat (24/1).

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan IHSG telah menembus di bawah 7.176, yang sebelumnya merupakan suatu support minor. Hal itu membuka jalan bagi IHSG untuk melanjutkan koreksi wave iv menuju support berikutnya di level 7.093.

"IHSG diperkirakan akan segera rebound jika masih berada di atas 7.093," kata Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 7.093, 6.977, dan 6.931. Sementara level resistennya di 7.386, 7.443, dan 7.536. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Ia memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara level support 7.100 dan resisten 7.195. Daftar saham pilihannya adalah ARTA, GOTO, MDKA, MEDC, dan UNVR.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas (Phintas) memprediksi IHSG melaju fluktuatif setelah libur panjang. Head of Research Phintas, Valdy Kurniawan menyebut sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan IHSG.

Pertama, indeks-indeks Wall Street masih cenderung lanjutkan pelemahannya pada Rabu (29/1). Para pelaku pasar diperkirakan melakukan penyesuaian terhadap fluktuasi indeks-indeks tersebut dalam beberapa hari terakhir. 

Salah satu penyebabnya, kehadiran produk AI asal Cina, DeepSeek. Pemerintah Amerika Serikat berencana membatasi penjualan chip ke Tiongkok menyusul peluncuran DeepSeek pada pekan ini.

Namun, hal itu diperkirakan tak akan berdampak signifikan terhadap pasar saham di Indonesia. "Mengingat hampir tidak ada produsen semikonduktor dan pengembang AI di Indonesia," kata Valdy dalam risetnya.

Sentimen utama akan datang dari rencana penerapan tarif atas produk impor dari Kanada dan Meksiko sebesar 25 persen mulai 1 Februari 2025. Selain itu, ada juga sentimen dari rencana OPEC+ meningkatkan pasokan dalam pertemuan pada 3 Februari 2025. Hal itu diyakini akan makin menekan harga minyak bumi.

Lebih lanjut, kondisi tersebut juga diperkirakan akan memperkuat kans The Fed memangkas suku bunga acuan dalam FOMC berikutnya di Maret 2025.

"Dengan demikian, data-data ekonomi, khususnya inflasi dan sektor tenaga kerja akan menentukan keputusan suku bunga acuan dalam FOMC tersebut," kata Valdy.

Phintas memproyeksikan IHSG bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah ke kisaran 7.130 sampai dengan 7.150 di Kamis (30/1). Daftar saham pilihannya adalah PWON, BSDE, ANTM, CTRA, ICBP, dan TAPG.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Tanayastri Dini
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin