IHSG Terhuyung, Luhut Temui Investor Bahas Jurus Pemulihan

- Luhut Pandjaitan merespons gejolak pasar modal dengan mendengarkan keluhan dan harapan investor lokal.
- Pemerintah berkomitmen melakukan deregulasi guna menyederhanakan aturan dan menciptakan iklim usaha yang lebih sehat.
Jakarta, FORTUNE - Turbulensi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantik gerak pemerintah. Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), mengambil langkah sigap dengan menemui sejumlah investor lokal, kemarin (24/3). Tujuannya jelas: mendengarkan langsung keluh kesah serta harapan mereka terhadap kondisi investasi di Tanah Air.
“Saya percaya bahwa komunikasi yang efektif dapat membantu dalam merumuskan masalah dengan baik. Saya ingin mendengar langsung dari para investor yang telah menjadi bagian penting dalam denyut nadi ekonomi nasional,” kata Luhut seperti dikutip dari posting Instagram pada akun @luhut.padjaitan.
Menurutnya, berbagai tantangan global seperti volatilitas pasar, ketidakpastian geopolitik, dan fluktuasi harga komoditas global telah membuat para investor cenderung mengambil sikap wait and see.
Dia tidak hanya menyoroti faktor eksternal, tapi juga tantangan daya saing yang dihadapi Indonesia sebagai pasar negara berkembang dalam satu dekade terakhir. Ia menilai kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa ekosistem investasi perlu segera dibenahi secara komprehensif.
Sebagai respons konkret, pemerintah menyatakan komitmennya untuk melakukan deregulasi. Langkah ini bertujuan menyederhanakan berbagai aturan yang dianggap menghambat dan menciptakan iklim usaha yang lebih menarik bagi para investor.
"Penyederhanaan regulasi adalah kunci utama. Dengan aturan yang lebih ringkas dan efisien, kita dapat meningkatkan kepercayaan investor," ujar Luhut.
Selain itu, Luhut juga menyinggung program-program strategis pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Govtech. Dia meyakinkan program-program tersebut akan terus dioptimalkan demi mendukung efisiensi dan transparansi dalam perekonomian nasional.
Kebijakan yang baik, menurutnya, harus dikawal dengan komunikasi yang terbuka dan jujur. Sebab, "Membangun ekonomi yang kuat adalah kerja kolektif, bukan hanya tanggung jawab satu pihak," katanya.
Sebagai konteks, IHSG kembali mengalami koreksi cukup dalam, Senin (24/3), sehingga mengawali pekan ini dengan tren yang kurang menggembirakan. Indeks dibuka melemah 0,43 persen ke level 6.231,21 dan terus merosot tajam dalam satu jam pertama perdagangan.
Jika menoleh ke belakang, terlihat performa IHSG dalam sepekan terakhir kurang memuaskan. Hingga penutupan perdagangan Jumat (21/3), IHSG telah terkoreksi 3,95 persen ke level 6.258,18. Bahkan, IHSG sempat mengalami trading halt pada perdagangan Selasa (18/3) setelah anjlok hingga 7,11 persen ke level 6.011,84, menjadi level terendah pada hari itu. Koreksi ini memperpanjang tren pelemahan IHSG sepanjang tahun ini yang telah mencapai 11,61 persen.