Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan masih berpeluang menguat, Kamis (19/1), menjelang rilis data perekonomian berupa tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan saat ini pergerakan IHSG tampak kembali ke rentang konsolidasi setelah kenaikan jangka pendek beberapa waktu lalu. “Sedangkan perkembangan pola pergerakan IHSG masih menunjukkan tren positif dalam jangka panjang,” ujarnya dalam riset harian.

William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.654 dan resisten di 6.789. Saham pilihannya terdiri dari BSDE, CTRA, JSMR, ASII, ITMG, BBRI, INDF, dan AALI.

Data tingkat suku bunga disinyalir belum akan berubah sehingga IHSG berpotensi menguat terbatas walaupun masih ada gelombang capital outflow secara year to date (ytd).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximiliamus Nico Demus, mengatakan investor asing telah mencatatkan aksi sell-off senilai Rp5,47 triliun dari pasar saham domestik sepanjang 2023. Itu karena adanya ekspektasi pembukaan kembali Cina, sehingga terjadi peralihan dana asing.

Apalagi, valuasi saham Cina relatif lebih murah dari Indonesia, untuk saat ini.

“Investor asing membeli saham blue chip Cina, membuat price to earning (PE) Cina menjadi 14,62 kali dengan EPS growth indeks sebesar 220,74 yuan,” jelasnya kepada Fortune Indonesia.

Pergerakan IHSG dari segi teknikal

Editorial Team

Tonton lebih seru di