Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan peningkatan laba bersih 100,19 persen menjadi US$165,79 juta (yoy) pada 2021. Saham perseroan melesat 13,45 persen sepanjang 2022 juga termasuk dalam top gainers Indeks LQ45 pada penutupan perdagangan Jumat (25/2).
Perusahaan pun mencatatkan EBITDA senilai US$391,9 juta, meroket 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan turut terdongkrak 25 persen dari US$764,7 juta menjadi US$953,2 juta.
Peningkatan kinerja perseroan di antaranya berasal dari kenaikan harga nikel dan disiplin biaya secara ketat. Sebagai catatan, realisasi rata-rata harga pengiriman nikel dalam matte pada 2021 mencapai US$14.309 per ton, melonjak dari US$10.498 per ton setahun sebelumnya.
Saldo kas akhir tahun INCO juga menguat US$120 juta menjadi US$508,3 juta. “Penguatan ini akan memberi dukungan besar untuk pelaksanaan proyek pertumbuhan kami,” ujar CEO dan Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy dalam keterangan resminya.
Sejalan dengan volume produksi yang lebih rendah, konsumsi HSFO (High Sulphur Fuel Oil), diesel, dan batu bara menurun karena perseroan mengurangi pengaturan daya untuk tanur listrik empat. Namun, harga rata-rata HSFO, diesel, dan batu bara masing-masing naik 42 persen, 28 persen, dan 62 persen.