Laba Dharma Polimetal (DRMA) Naik 4,1% pada 2024, Ini Penopangnya

- Laba bersih Dharma Polimetal naik 4,1 persen menjadi Rp593,1 miliar pada 2024 dari Rp569,6 miliar pada tahun sebelumnya.
- Penjualan roda dua mencapai Rp3,3 triliun dengan kontribusi 59% terhadap total penjualan.
- DRMA didorong oleh penjualan ekspor dari PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI) ke Amerika Serikat yang meningkat 103,6%, serta pengembangan komponen kendaraan listrik dan ekosistem EV melalui Dharma Connect.
Jakarta, FORTUNE – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), membukukan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan 2024 menjadi Rp593,1 miliar atau naik 4,1 persen dari Rp 569,6 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan perseroan tetap stabil pada Rp5,5 triliun.
DRMA mencapai level laba itu setelah terdapat pengurangan pada negative goodwill atas akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) pada 2023 (non-operational dan non-recurring profit).
Segmen kendaraan roda dua menjadi penopang pertumbuhan pada 2024 dengan kontribusi terhadap total penjualan 59 persen.
Penjualan pada segmen itu mencapai Rp3,3 triliun, naik 11,9 persen di tengah situasi total penjualan sepeda motor nasional hanya naik 1,5 persen.
Irianto Santoso, Presiden Direktur Dharma Polimetal, mengatakan kinerja DRMA tetap tumbuh di tengah pelemahan industri otomotif sepanjang 2024.
DRMA akan terus berupaya mencari sumber-sumber pertumbuhan baru yang tidak terlalu terpengaruh oleh naik turunnya penjualan otomotif, baik yang masih berhubungan dengan industri otomotif maupun di luar otomotif dengan memanfaatkan kompetensi yang telah dimiliki maupun dengan menghasilkan inovasi baru.
“Di samping itu, peluang untuk terus memperbaiki efisiensi melalui teknologi tepat guna dan otomasi akan membuat DRMA semakin kompetitif dan profitable,” kata Irianto dalam keterangan resmi, Kamis (6/3).
Selain segmen roda dua, kinerja DRMA pada 2024 juga didorong oleh penjualan ekspor dari PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), perusahaan joint venture DRMA dengan Kyungshin Corporation.
Penjualan ekspor ke Amerika Serikat dimulai pada Mei 2024 hingga akhir tahun. DKI mencatatkan penjualan Rp708,9 miliar atau meningkat 103,6 persen.
Ke depannya, DKI optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar global serta membuka peluang ekspansi ekspor ke negara lain.
Saat ini, DKI tengah membangun pabrik baru seluas 2,3 hektare dengan kapasitas 1,5 kali lipat dari yang sudah ada guna memaksimalkan peluang tersebut. Pabrik ini dijadwalkan selesai pada semester II-2025 dan diproyeksikan akan meningkatkan jumlah rata-rata kontainer ekspor per bulan.
DRMA secara proaktif mengembangkan komponen kendaraan listrik dan membangun ekosistem EV sendiri melalui Dharma Connect.