Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan laba bersih Rp698,4 miliar pada Semester 1 2023, tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp291,5 miliar. Kenaikan tersebut salah satunya dipicu oleh pertumbuhan penjualan perseroan.
Sepanjang semester I 2023, Indocement membukukan total volume penjualan (semen dan clinker) sebesar 8.360 ribu ton, naik 673 ribu ton atau 8,8 persen dari volume semester I 2022. Volume penjualan semen domestik tercatat sebesar 8.061 ribu ton atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan semester 1 2022.
"Volume tambahan dari operasi Maros yang kami ambil alih dengan sistem sewa sejak kuartal IV 2022, berkontribusi terhadap perolehan pangsa pasar yang substansial bagi Perseroan khususnya di luar Jawa dari 14,5 persen menjadi 20,6 persen dengan pangsa pasar domestik keseluruhan 27,4 persen di semester 1 2023. Sedangkan penjualan ekspor meningkat 81,4 persen dari 165 ribu ton menjadi 299 ribu ton," kata Corporate Secretary Indocement, Dani Handjani dalam keterangannya, Jumat (4/8).
Kenaikan volume ini mendongkrak pendapatan perseroan menjadi Rp7,97 triliun, atau naik 15,3 persen di semester I 2023 diikuti harga penjualan yang lebih tinggi. Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi 7,7 persen terutama karena kenaikan biaya bahan baku dan biaya overhead manufaktur.
"Namun, kami mendapatkan manfaat yang signifikan dari harga batubara yang lebih rendah di tahun ini yang diimbangi oleh depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Margin laba bruto meningkat dari 25,6 persen menjadi 30,5 persen pada Semester 1 2023," katanya.
Di sisi lain, beban usaha perseroan juga meningkat 6,1 persen menjadi Rp1,59 triliun pada semester I 2023 berasal dari biaya pengiriman keseluruhan yang sejalan dengan volume penjualan yang lebih tinggi dan kenaikan biaya tenaga kerja secara umum.
Penurunan beban operasi lain-neto dari Rp69,3 miliar menjadi Rp8,7 miliar atau -112,6 persen di semester I 2023 disebabkan oleh kerugian kurs karena penguatan rupiah. Hal ini menghasilkan peningkatan margin laba usaha sebesar 10,4 persen dan Margin EBITDA sebesar 18,7 persen di semester 1 2023.
Alhasil, perseroan meraih laba periode berjalan Rp698,4 miliar pada Semester 1 2023, meningkat 139,6 persen dari Rp291,5 miliar di periode sama tahun sebelumnya.