Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pasar Menanti Ragam Data Ekonomi, IHSG Diproyeksi Melemah Terbatas

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas pada Senin (8/9).

Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan hal tersebut berdasarkan analisis teknikal, dengan perkiraan laju IHSG di antara level support dan resisten 7.600 sampai dengan 7.900. Saham-saham pilihan tim Pilarmas adalah ESSA, CPIN, dan FILM.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dan tim juga menyoroti sejumlah sentimen IHSG hari ini, mencakup: pengumuman data cadangan devisa hari ini dan indeks keyakinan konsumen (IKK).

Menurut Nico, Fitch menilai cadangan devisa yang kuat masih memberi bantalan, dan mempertahankan peringkat utang Indonesia di BBB dengan outlook stabil. "Kami menilai, keputusan Fitch tentu memberi angin segar bagi pasar modal Indonesia dan diharap dapat meningkatkan capital inflow yang sempat tergerus beberapa waktu lalu," jelasnya dalam riset harian.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak konsolidasi pada rentang 7.800 sampai dengan 7.950 hari ini. Daftar saham pilihan mereka adalah BBCA, BBTN, ENRG, SIMP, CPIN, dan SIDO.

Meskipun pada akhir pekan lalu IHSG melemah akibat profit taking menjelang long weekend, IHSG masih berada di atas level MA20 di sekitar level 7.827. "Stochastic RSI juga menunjukkan reversal, namun histogram MACD masih negatif," jelas tim riset Phintraco Sekuritas.

Pada akhir pekan lalu, indeks di bursa Wall Street ditutup mixed, setelah ditutup menurun karena data tenaga kerja AS yang berada di bawah ekspektasi.

Pada pekan ini, investor akan mencermati data inflasi CPI dan PPI AS. ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap serta merilis proyeksi makro ekonomi. Dari Jerman, Perancis dan Inggris akan dirilis data industrial production. Sedangkan dari Tiongkok akan dirilis data inflasi serta adanya potensi diumumkan kebijakan ekonomi.

Phintraco Sekuritas juga menyoroti sentimen perkembangan kondisi keamanan dan politik di dalam negeri. Dari domestik juga akan dirilis cadangan devisa, penjualan otomotif, IKK, dan penjualan ritel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us