Jakarta, FORTUNE - Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBIG), mengumumkan laporan keuangan interim sembilan bulan 2024 yang berakhir pada 30 September lalu.
Perseroan mengantongi pendapatan Rp5,12 triliun atau tumbuh 3,51 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp4,95 triliun. Sementara itu, EBITDA TBIG mencapai Rp5,12 triliun untuk periode sama.
Laba bersih TBIG juga naik menjadi Rp1,16 triliun pada periode sembilan bulan 2024, atau naik 4,38 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp1,11 triliun.
TBIG memiliki 42.546 penyewaan dan 23.681 situs telekomunikasi per 30 September 2024, yang terdiri dari 23.565 menara telekomunikasi dan 116 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 42.430, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,80x.
“Pada sembilan bulan pertama 2024, kami telah menambahkan 1.801 penyewaan ke dalam portofolio kami yang terdiri dari 1.281 situs telekomunikasi dan 520 kolokasi,” kata CEO TBIG, Hardi Wijaya Liong, dalam keterangannya, Jumat (1/11).
Kontribusi pendapatan berdasarkan pelanggan, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) menyumbang hingga Rp1,7 triliun untuk TBIG. Kemudian diikuti oleh PT Indosat Tbk dengan Rp1,3 triliun, dan PT XL Axiata Tbk senilai Rp957 miliar.