Profil Perusahan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang Baru IPO

- PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025.
- CDIA melepas 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga Rp190 per saham, berhasil menghimpun dana sebesar Rp2,37 triliun dari proses IPO.
- CDIA mengelola bisnis utama dalam sektor energi, logistik, pelabuhan, penyimpanan, dan pengolahan air melalui beberapa anak dan afiliasi usaha.
Jakarta, FORTUNE - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), atau dikenal dengan nama CDI Group, resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025. Perusahaan ini merupakan hasil kerja sama antara PT Chandra Asri Pacific Tbk dan EGCO Group, perusahaan listrik yang terdaftar di Thailand.
CDIA berfokus pada pengembangan dan pengelolaan infrastruktur strategis di sektor energi, kimia, logistik, pelabuhan, penyimpanan, serta pengolahan air. Melalui sejumlah anak perusahaan dan afiliasi, CDIA mengelola berbagai aset penting, mulai dari pembangkit listrik, pabrik pengolahan air, fasilitas pelabuhan, hingga jaringan distribusi logistik laut dan darat.
Nah, untuk memahami cakupan dan struktur bisnisnya, berikut ini profil perusahaan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).
Penawaran saham perdana
CDIA resmi melantai di BEI melalui penawaran saham perdana (IPO) dengan kode saham "CDIA". Pada saat IPO, perusahaan melepas 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga Rp190 per saham. Dari proses ini, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp2,37 triliun.
Selama masa penawaran, jumlah investor yang berpartisipasi mencapai 399.131. Pada hari pertama perdagangan, saham CDIA mengalami auto rejection atas (ARA). Hal ini menandakan harga saham langsung mencapai batas kenaikan harian.
Dana hasil IPO dialokasikan untuk mendukung pengembangan anak usaha seperti PT Chandra Shipping International (CSI), PT Marina Indah Maritim (MIM), PT Chandra Samudera Port (CSP), PT Chandra Cilegon Port (CCP), serta cucu usaha Chandra Maritime International Pte. Ltd. (CMI).
Bisnis utama PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
CDIA membagi kegiatan usahanya ke dalam empat sektor utama, yaitu energi, logistik, pelabuhan dan penyimpanan, serta penyediaan air bersih. Berikut penjelasannya:
Energi
Sektor energi dijalankan melalui PT Krakatau Chandra Energi (KCE). Perusahaan ini mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas 120 megawatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan industri Cilegon, Banten. KCE melayani 216 pelanggan industri, bisnis, sosial, serta 1.609 pelanggan rumah tangga.
Selain sebagai penyedia listrik, KCE juga menjalankan layanan operasi dan pemeliharaan, instalasi jaringan listrik, serta rekayasa teknik (engineering procurement construction/EPC). Sektor ini menyumbang 73,26 persen dari pendapatan bersih CDIA pada tahun 2024.
Logistik
Layanan logistik laut dan darat dijalankan oleh PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Kedua anak usaha ini menyediakan jasa angkutan laut untuk industri petrokimia, gas, dan minyak bumi.
Armada yang dimiliki terdiri dari tujuh kapal dengan kapasitas 5.000 hingga 8.600 DWT. Sektor logistik berkontribusi sebesar 5,5 persen terhadap pendapatan perusahaan pada 2024.
Pelabuhan dan penyimpanan
CDIA menjalankan layanan pelabuhan dan penyimpanan melalui PT Redeco Petrolin Utama (RPU), PT Chandra Pelabuhan Nusantara, dan entitas lainnya. Fasilitas yang dimiliki mampu melayani kapal hingga 96.000 DWT serta menyediakan layanan bongkar muat dan penyimpanan bahan kimia dan minyak bumi. Kontribusi dari sektor ini terhadap pendapatan bersih CDIA pada 2024 tercatat sebesar 4,67 persen.
Pengolahan air
Melalui perusahaan afiliasi PT Krakatau Tirta Industri (KTI), CDIA mengelola penyediaan dan pengolahan air bersih serta limbah. Air baku dipasok dari Sungai Cidanau dan Sungai Cipasauran, dan digunakan untuk kebutuhan industri dan rumah tangga. Kontribusi sektor ini terhadap laba bersih perusahaan pada 2024 mencapai 16,58 persen.
Arah pengembangan
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group) menarik minat pasar yang tercermin dari tingkat oversubscription yang mencapai 563,64 kali selama masa penawaran. Proses bookbuilding berlangsung pada 19–24 Juni 2025 dan dilanjutkan dengan penawaran umum pada 2–7 Juli 2025. IPO ini diikuti oleh 399.131 investor, menunjukkan tingginya antusiasme terhadap prospek bisnis perusahaan.
Dalam situs resminya, CDIA menyatakan seluruh dana hasil penawaran umum akan dialokasikan untuk memperkuat kapasitas anak usaha CDI Group, terutama di sektor logistik, kepelabuhanan, dan penyimpanan. Perusahaan menyampaikan bahwa penguatan infrastruktur ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung pengembangan industri yang efisien dan berkelanjutan.
Sebagai anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk dan EGCO Group Thailand, CDI Group menargetkan posisi sebagai penyedia solusi infrastruktur terintegrasi di kawasan Asia Tenggara. Dengan melantai di bursa, perusahaan memperluas akses permodalan dan memperkokoh perannya dalam menjawab kebutuhan infrastruktur nasional maupun regional yang terus berkembang.