SGRO Berencana Buyback Saham Rp450 M Hingga Ubah Kegiatan Usaha Utama

- PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana membeli kembali saham senilai Rp450 miliar dari kas internal perusahaan.
- Aksi buyback ini diharapkan tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja operasional dan pendapatan perusahaan.
- SGRO juga mengumumkan rencana mengubah kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan holding dengan kode KBLI 64200.
Jakarta, FORTUNE - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana untuk membeli kembali sahamnya (buyback) senilai Rp450 miliar. Kabarnya, dana untuk aksi korporasi ini berasal dari kas internal perusahaan.
SGRO akan melaksanakan pembelian kembali ini dalam kurun tiga bulan, mulai dari 9 April 2025 hingga 8 Juli 2025.
Pihak perseroan menyatakan pelaksanaan buyback ini diperkirakan tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja operasional dan pendapatan perusahaan. Pasalnya, saat ini SGRO memiliki modal, saldo laba, dan arus kas yang dinilai masih cukup kuat untuk melaksanakan rencana pembelian kembali saham ini.
Meskipun begitu, aksi buyback ini akan menyebabkan penurunan pada sisi aset dan ekuitas perusahaan sebesar dana yang digunakan untuk membeli kembali saham. Berdasarkan data per Desember 2024, total aset SGRO mencapai Rp10,70 triliun dengan total ekuitas mencapai Rp6,21 triliun. Setelah buyback selesai, total aset diperkirakan akan menjadi Rp10,25 triliun dan ekuitas menjadi Rp5,76 triliun.
Dengan melakukan pembelian kembali saham, SGRO punya beberapa tujuan penting. Di antaranya adalah untuk menunjukkan keyakinan terhadap nilai intrinsik perusahaan, mengoptimalkan struktur modal, serta memperkuat kemampuan perusahaan dalam memberikan nilai pertumbuhan yang berkelanjutan kepada para pemegang saham.
“Pembelian kembali saham dilakukan untuk menjaga kestabilan antara fundamental perseroan dan fluktuasi kondisi pasar saat ini, serta tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan dapat terus terjaga dalam mendukung usaha perseroan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” demikian manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/4).
Langkah buyback ini juga merupakan respons terhadap kondisi pasar yang sedang mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Hal ini juga mengacu pada Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-17/D.04/2025 yang diterbitkan pada 18 Maret 2025.
Selain rencana buyback, SGRO juga mengumumkan rencana mengubah kegiatan usaha utamanya. Jika sebelumnya perusahaan bergerak pada bidang perkebunan dan industri kelapa sawit serta perdagangan besar buah yang mengandung minyak, ke depannya SGRO akan menjadi perusahaan holding dengan kode KBLI 64200.
Kelompok dalam kode tersebut mencakup kegiatan dari perusahaan holding, yaitu perusahaan yang menguasai aset dari sekelompok perusahaan anak dan cucu (subsidiary) dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. Perusahaan holding juga tidak terlibat langsung dalam kegiatan usaha perusahaan subsidiary-nya.
"Kegiatannya mencakup jasa yang diberikan penasihat (counsellors) dan perunding (negotiators) dalam merancang merger dan akuisisi perusahaan," demikian manajemen perseroan.
Perubahan kegiatan usaha ini didasari oleh pandangan perseroan bahwa perlu adanya reorganisasi kegiatan usaha dengan fokus pada bidang investasi penyertaan modal pada entitas anak dan cucu (subsidiaries) untuk meningkatkan nilai (value) bagi subsidiaries Perseroan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Meskipun nantinya akan kehilangan pendapatan langsung dari kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit, pabrik kelapa sawit, dan perdagangan minyak kelapa sawit, perseroan menilai bahwa imbal hasil investasi penyertaan modal pada subsidiaries serta pemberian jasa penasihat (counsellors) dan perunding (negotiators) dapat menggantikan pendapatan dan manfaat keuangan dari kegiatan usaha sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan perusahaan tetap dapat meningkatkan nilai bagi para pemegang saham di masa mendatang.
Untuk mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan atas rencana Perubahan Kegiatan Usaha tersebut, perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (9/5).