Awal Pekan, IHSG Diprediksi Melaju di Pola Sideways
Dua analis menilai IHSG berpotensi terkoreksi.

20 February 2023
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melaju dengan pola sideways, Senin (20/2), karena masih dihantui risiko tekanan seiring dengan rilis data kinerja tahunan emiten.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menambahkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pun belum cukup deras. “Sehingga peluang terjadinya tekanan jangka pendek juga masih terbuka,” katanya melalui riset harian, dikutip Senin.
Kendati demikian, potensi koreksi itu dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian untuk jangka menengah sampai jangka panjang.
William memproyeksikan IHSG melaju di antara support 6.852 dan resisten di 6.988. Saham-saham pilihannya, terdiri dari HMSP, JSMR, ASRI, ICBP, BBCA, ASII, BMRI, dan AALI.
Senada dengan William, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi IHSG terkoreksi menuju area 6.712 sampai 6.800 jika belum bisa break resisten di level 6.961. Apalagi, bila break 6.803.
Tapi, pada skenario terbaiknya, IHSG diproyeksi menguat menuju 7.064 sampai 7.184 jika mampu menembus resisten 6.803.
Level support IHSG menurut MNC Sekuritas, yakni: 6.803 dan 6.767, sedangkan resistennya di 6.961 dan 7.053. Saham pilihannya, yaitu AUTO, BEST, INDY, dan MARK.
Peluang penguatan IHSG hari ini

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memproyeksikan IHSG menguat terbatas di rentang 6.875 sampai dengan 6.930 hari ini karena masih ditutup di atas garis SMA-20 pada Jumat (17/2).
Meski demikian, IHSG akan melanjutkan fase koreksi wave b menuju 6.807 jika tetap berada di bawah 6.964. Level support IHSG berada pada 6.858, 6.807, dan 6.760. Lalu, resistennya di level 6.968, 7.000, dan 7.064. Saham pilihannya, terdiri dari BMRI, INDF, KLBF, MEDC, dan TBIG.
Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup stagnan pada level 6.895,71. Sepanjang perdagangan pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rata-rata nilai transaksi harian (RTNH) tertekan 6,38 persen menjadi Rp9,1 triliun.
Itu terjadi seiring dengan penurunan rata-rata frekuensi transaksi harian 3,52 persen menjadi 1,07 kali; dari sebelumnya 1,11 kali. Volume transaksi harian pun menurun 1,8 persen menjadi 20,17 miliar saham.
Akan tetapi, selama sepekan, IHSG masih tercatat naik 0,22 persen. Begitu juga dengan tingkat kapitalisasi pasar yang meningkat 0,14 persen menjadi Rp9.503,09 triliun.