Daftar Emiten Terancam Delisting dari Bursa, Siapa Saja?
99 emiten yang berpotensi delisting sejak awal 2023.
Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara tentang deretan emiten terancam Delisting, yang berisiko berdampak pada para pemegang sahamnya, khususnya investor publik.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, pihak bursa masih meninjau sejumlah perusahaan yang sahamnya saat ini disuspensi. Khususnya, yang berkaitan dengan bagaimana rencana emiten ke depan demi kelangsungan usaha atau going concern.
"Bursa masih terus melakukan pemantauan atas perkembangan kondisi perusahaan sambil menerbitkan pengumuman potensi delisting dan notasi khusus," kata Nyoman, dikutip Selasa (23/1).
Ia menambahkan, terkait revisi Peraturan Bursa tentang pembatalan pencatatan sudah terbit dan sejalan dengan POJK 3 Tahun 2021 dan SEOJK 13 Tahun 2023, maka BEI akan bisa melaksanakan proses delisting.
Ia juga berujar, "Namun, untuk delisting karena voluntary masih dapat dilakukan tanpa menunggu perubahan peraturan karena masih sejalan dengan ketentuan dalam POJK."
Sebelum ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan POJK Nomor 29/2023 mengenai pembelian kembali saham atau buyback yang diterbitkan emiten pada 29 Desember 2023. Regulasi itu dibuat untuk menggantikan POJK Nomor 30/POJK.04/2017
Revisi itu bertujuan menyiasati problem penerapan ketentuan tentang pembelan kembali saham emiten dan pengalihan saham hasil buyback itu.
Daftar emiten terancam delisting di BEI
Ada 99 emiten yang diumumkan berpotensi delisting pada periode awal Januari 2023 sampai dengan 23 Januari 2024.
Siapa saja perusahaan terbuka yang masuk dalam daftar emiten terancam delisting di BEI? Berikut ini beberapa nama di antaranya:
- PT Nipress Tbk (NIPS).
- PT Sugih Energy Tbk (SUGI).
- PT Leyand International Tbk (LAPD).
- PT Mahna Investama Mandiri Tbk (MGNA).
- PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI).
- PT Cowell Development Tbk (COWL).
- PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA).
- PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM).
- PT Hanson International Tbk (MYRX).
- PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO).
- PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP).
- PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
- PT SMR Utama Tbk (SMRU).
- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
- PT Falmaco Nonwoven industri Tbk (FLMC).
- PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS).
- PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP).
- PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL).
- PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI).
- PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME).
- PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN).
- PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO).
- PT Siwani Makmur Tbk (SIMA).