MARKET

Menilik Prospek Bisnis Sido Muncul di Tengah Tren Konsumsi Herbal

Produk herbal dan suplemen menopang penjualan SIDO di 2021.

Menilik Prospek Bisnis Sido Muncul di Tengah Tren Konsumsi HerbalSalah satu produk Sido Muncul. (Shutterstock/Parinussa Revy)
17 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Tren mengonsumsi produk herbal dan suplemen di masa pandemi Covid-19 memberikan keuntungan bagi emiten sektor kesehatan, salah satunya PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Dengan kondisi pandemi dan varian Omicron yang masih berkembang saat ini, seperti apa prospek bisnis Sido Muncul tahun ini ? 

Perusahaan jamu dengan kode emiten SIDO ini membukukan penjualan Rp4,02 triliun sepanjang 2021, tumbuh 20,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga melonjak 35 persen (YoY) menjadi Rp1,26 triliun. 

Tolak Angin, produk dalam kategori Herbal dan Suplemen menjadi penopang utama penjualan bersama dengan produk dari segmen Makanan dan Minuman seperti Vitamin C1000, Minuman Jahe, dan Tolak Linu.

“Tren herbal dan suplemen diperkirakan masih menjadi kontributor utama pada 2022, seiring dengan kesadaran akan kesehatan yang terus meningkat,” kata Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Cindy Alicia Ramadhania dalam risetnya, dikutip Kamis (17/2).

Pergerakan saham SIDO

Ilustrasi Saham Online
ShutterStock/AndreyPopov

Saham SIDO tercatat menguat tipis (1,06 persen) ke level Rp955 pada Kamis pukul 09.10 WIB. Dalam lima hari terakhir, saham juga telah naik 1,60 persen.

Tingkat kenaikan sepanjang perdagangan 2022 bahkan mencapai 9,20 persen. Sementara itu, harga SIDO telah menanjak 22,58 persen selama setahun ini.

Cindy menetapkan target harga Rp1.060 per saham untuk SIDO.Hal itu menyiratkan estimasi price to earnings (P/E) ratio 2022 sebesar 22,1x dengan potensi kenaikan 12,2 kali.

Namun, masih ada pula risiko yang membayangi prospek SIDO tahun ini seperti: biaya bahan baku dan permintaan produk baru yang lebih rendah.

Fokus ekspansi SIDO untuk sokong kinerja

Ilustrasi pembuatan produk jamu. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/hp.
Ilustrasi pembuatan produk jamu. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/hp.

Related Topics