Mulai Ada Profit Taking, Waspada IHSG Pullback Jangka Pendek
Namun, IHSG juga diproyeksi meningkat lagi, Kamis (12/12).

Fortune Recap
- IHSG diperkirakan menguat setelah naik 0,15 persen di akhir perdagangan kemarin.
- Analisis Fibonacci retracement menunjukkan IHSG akan menuju level 7.578 dengan indikator MACD menunjukkan momentum bullish.
- Pasar menantikan data inflasi dari sisi produsen di November 2024 dan rilis data suku bunga ECB yang diperkirakan akan dipangkas menjadi 3,15 persen (YoY).
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan menguat pada Kamis (12/12), setelah naik 0,15 persen di akhir perdagangan kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG sedang melanjutkan reli wave (a) menuju level 7.578 karena telah menembus level 7.475, yang merupakan resisten terdekat sebelumnya menurut analisis Fibonacci retracement.
"Oleh karena itu, reli berikutnya di wave (c) mestinya akan mengarah ke level retracement yang lebih tinggi yaitu di 7.724," kata Ivan dalam riset hariannya.
Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di antara 7.425 sampai dengan 7.500 pada hari ini. Daftar saham yang ia soroti hari ini, meliputi: ACES, ADRO, ANTM, INCO, dan SMGR.
Adapun, level support IHSG hari ini berada di 7444, 7396, 7285 dan 7227, sementara level resistennya di 7.578, 7.666, dan 7.724. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini melaju di antara level support 7.400, pivot 7.450, dan resisten 7.500. Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG masih melanjutkan penguatan di Rabu (11/12). Akan tetapi pola-pola marubozu terhenti di dua hari terakhir.
Hal itu mengindikasikan penurunan akumulasi jual, bahkan upper-shadow panjang di Rabu (11/12) mulai mengindikasikan adanya aksi profit taking. "Waspadai potensi pullback jangka pendek ke kisaran 7.400–7.450 dalam beberapa hari ke depan," kata Valdy dalam riset hariannya.
Setelah rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat, kini pasar menantikan data inflasi dari sisi produsen di November 2024 yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2,60 persen (YoY) dari sebelumnya 2,40 persen (YoY). Kombinasi dua data inflasi baik dari sisi produsen maupun konsumen akan menjadi perhatian utama The Fed dalam merumuskan kebijakan suku bunga pada pertemuan minggu depan.
Dari Eropa, pasar menantikan rilis data suku bunga ECB yang diperkirakan akan dipangkas menjadi 3,15 persen (YoY) dari 3,40 persen (YoY). Tujuan ECB melanjutkan tren pemangkasan suku bunga di tahun ini adalah untuk menstimulus perekonomian.
Adapun, daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pada Kamis ini adalah KRAS, MAPI, ISAT, ENRG, JSMR, dan SMGR.