MARKET

Pendapatan Melonjak 73%, Blue Bird Balikkan Rugi Jadi Untung

Pendapatan Blue Bird naik setelah penyesuaian tarif.

Pendapatan Melonjak 73%, Blue Bird Balikkan Rugi Jadi UntungArmada Blue Bird.(dok.Bluebird)

by Tanayastri Dini Isna KH

10 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Blue Bird Tbk (BIRD) membukukan pendapatan bersih senilai Rp2,51 triliun hingga kuartal ketiga 2022. Angka itu naik 73 persen (YoY) dark Rp1,45 triliun.

Selain itu, laba bersihnya pun meroket 498 persen (YoY) dari kerugian senilai Rp66 miliar menjadi profit Rp264 miliar. Kinerja operasional perseroan juga melesat 156 persen (YoY) dari Rp348 miliar menjadi Rp635 miliar.

Kenaikan kinerja itu salah satunya berkat peningkatan tarif yang sudah dilakukan dua kali. Itu dilaksanakan secara bertahap di seluruh layanannya, utamanya sejak harga bahan bakar minyak meningkat. Baik di taksi reguler, mobil rental, hingga bus.

BIRD mengeklaim tren tetap pemesanan dan kinerja tetap positif walau ada kenaikan tarif itu. Perseroan berharap tren itu akan berlanjut sampai kuartal keempat 2022. “Kinerja di akhir tahun kami harapkan nilainya tetap bisa memberikan kontribusi yang jauh lebih baik dari kuartal ketiga 2022,” ujar Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono dalam paparan publik di markas pusat perseroan di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (10/11).

Belanja modal

Bagaimanapun, Bluebird tampaknya terkendala dalam realisasi belanja modal. Sebab, hingga kuartal ketiga, baru 3.000 unit kendaraan yang terbeli, dari total target pembelian 5.000.  "Kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ada keterlambatan suplai," kata Direktur Blue Bird, Irawaty Salim.

Adapun, tahun ini Blue Bird telah menganggarkan belanja modal sejumlah Rp1,2 triliun. Yang mana, lebih dari 50 persennya digunankan untuk pengadaan armada.

Pengadaan itu meliputi armada taksi regular, kendaraan listrik, executive, serta rental. Per 30 September 2022, total armada BIRD sekitar 20.000, yang mana 18.000 di antaranya merupakan taksi.

Tahun depan, perseroan berniat mengalokasikan belanja modal lebih tinggi dari tahun ini. Namun, perseroan belum bisa membeberkan detailnya karena masih dalam proses penyusunan bujet. "Semoga bisa rampung dalam waktu dekat," ujar Ira.

Hasil RUPSLB BIRD hari ini

Sebelum melakukan paparan publik, Blue Bird telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasilnya, Eko Yuliantoro mengundurkan diri dari posisi Direktur BIRD, lalu digantikan oleh Irawaty Salim. Itu terhitung efektif sejak rapat ditutup hingga ditutupnya RUPST pada 2024.

“Dengan struktur manajemen baru ini harapannya dapat mendorong kinerja perseroan ke arah yang lebih baik, sambil terus mengembangkan inovasi baru sehingga kinerja terus tumbuh positif seiring dengan permintaan pasar yang semakin banyak,” kata Wakil Direktur Blue Bird, Adrianto Djokosoetono atau Andre.

Apalagi, BIRD masih memiliki ruang bertumbuh dari segi ekspansi area maupun ekspansi layanan–baik ritel maupun korporasi. Saat ini, kontribusi segmen korporasi sendiri baru mencapai 26 persen terhadap bisnis perseroan.