MARKET

Waspada! Jelang Long Weekend, Peluang IHSG Naik Tertahan

Ada sentimen data ekonomi, tapi pasar tak begitu antusias.

Waspada! Jelang Long Weekend, Peluang IHSG Naik TertahanIlustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
07 May 2024

Fortune Recap

  • IHSG ditutup menguat 0,02 persen di level 7.135,89 kemarin
  • Analis memprediksi fase uptrend menuju resisten 7.290 jika IHSG hari ini menguat di atas level 7.200
  • Proyeksi IHSG bergerak di rentang support 7.090 dan resisten 7.180, dengan sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5.11 persen (YoY)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) ditutup menguat 0,02 persen di level 7.135,89 kemarin. Bagaimana dengan proyeksi IHSG hari ini?

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG melanjutkan fase uptrend menuju resisten 7.290 jika IHSG hari ini menguat di atas level 7.200. 

"Akan tetapi pelemahan di bawah 7.102 mengisyaratkan bahwa IHSG akan menguji kembali support Fibonacci 7.058," kata Ivan dalam riset harian.

Adapun, level support IHSG berada di 7.000, 6.903, dan 6.853. Sementara itu, level resistennya di 7.290, 7.330, 7.391, dan 7.454. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish.

Ivan memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 7.090 dan resisten 7.180. Saham-saham pilihannya, meliputi: ADRO, AKRA, ASII, BBRI, dan SMGR.

Di sisi lain, Head of Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi IHSG hari ini melaju di rentang support 7.100, pivot 7.150, dan resisten 7.200.

"Secara teknikal, IHSG diperkirakan melanjutkan fase konsolidasi di atas critical pivot 7.100. Selain pertimbangan teknikal, sikap konservatif jelang long weekend diyakini turut menahan potensi penguatan IHSG hari ini," jelas Valdy dalam riset hariannya.

Namun demikian, masih ada sentimen positif yang akan mewarnai pergerakan IHSG. Sentimen positif utama berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5.11 persen (YoY) pada kuartal I 2024. Angka itu lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan yang hanya 5 persen (YoY). Akan tetapi sedikit lebih rendah dari perkiraan Kementerian Keuangan RI di 5.17 persen (YoY).

Valdy menyebut, walau tidak tampak euforia di pasar, data ekonomi itu cukup untuk menopang IHSG bertahan di atas pivot 7.100. Data tersebut turut menopang berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar Rupiah menguat 0.37 persen ke Rp16.020 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin sore (6/5).

Dari eksternal, CME FedWatch Tools kembali mencatat kenaikan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed di September 2024 ke 49.9 persen (vs peluang ditahan sebesar 29.1 persen).

"Kondisi sektor tenaga kerja di AS yang memburuk menjadi salah satu pemicunya," ujar Valdy.

Berdasarkan sentimen-sentimen itu, Phintraco Sekuritas memilih saham-saham berikut ini: BRIS, PGEO, INCO, CPIN, MDKA, dan TKIM.

Related Topics