Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Petugas mengevakuasi sejumlah kendaraan yang mengalami kerusakan akibat kecelakaan di Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7). (ANTARAFOTO/Asprilla Dwi Adha)

Jakarta, FORTUNE - Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Amirulloh, menyatakan ada 68.579 kecelakaan terjadi sepanjang semester I-2023, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 12.661 jiwa.

Dari total tersebut, kecelakaan yang melibatkan bus dan angkutan barang menjadi yang tertinggi, yakni 963 kendaraan bus dan 11.292 kendaraan barang.

"Penyebab terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengemudi, seperti melampaui batas kecepatan, ceroboh saat berkendara, lalai mengecek kondisi kendaraan, melanggar aturan lalu lintas, kelelahan dan yang lainnya," ujarnya dalam Focus Group Discussion "Strategi Efektif Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Berulang", Selasa (20/2).

Untuk itulah, pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah kecelakaan berulang. 

Pertama, melalui sosialisasi mengenai kecelakaan dan faktor-faktor penyebabnya kepada masyarakat. Kedua,  memperkuat program pelatihan pengemudi dan uji kelayakan pengemudi. Ketiga, bekerja sama dengan stakeholders untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi keselamatan jalan yang holistik. Terakhir, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum di lapangan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto Tjahjono, mengatakan sekitar 80 persen kecelakaan pada angkutan umum dan barang terjadi akibat adanya kegagalan sistem rem dan kelelahan pengemudi.

"Penting bagi setiap pengemudi untuk melakukan inspeksi harian pada kendaraan sebelum dijalankan demi mencegah adanya kebocoran sistem rem. Di samping itu, tempat wisata diharapkan ikut serta menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi untuk menjaga kondisi dan kesehatan," katanya.

Sistem manajemen keselamatan

Editorial Team

Tonton lebih seru di