Ada Tol Cisumdawu, Menhub: Bandung ke Bandara Kertajati Cuma 1 Jam
Jakarta, FORTUNE - Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan), Jawa Barat, yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo diklaim akan mempersingkat waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati menjadi hanya sekitar 1 jam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat mendampingi Presiden Jokowi dalam Peresmian Tol Cisumdawu, Selasa (11/7).
Budi Karya mengatakan Tol Cisumdawu dapat mempermudah akses serta mempersingkat waktu tempuh antara Bandara Kertajati dan Bandung.
“Harapannya aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati akan meningkat,” ujar Budi dikutip dari keterangan pers, Rabu (12/7).
Tol Cisumdawu dibangun selama 12 tahun
Proses pembangunan jalan Tol sepanjang 61,6 km memakan waktu 12 tahun, sedangkan biayanya mencapai Rp18,3 triliun.
Sebanyak Rp9,07 triliun di antaranya berasal dari anggaran pemerintah, sementara sisanya dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Ciri khas jalan bebas hambatan ini adalah terowongan kembarnya, yang tercatat sebagai yang terpanjang pada sektor jaln tol. Terowongan itu terletak pada KM 169, Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan panjang 472 meter.
Terowongan kembar itu memiliki diameter 14 meter dan menghubungkan Kota Bandung dari Tol Cipularang ke Tol Cipali.
Sempat mundur dari peresmian awal
Lamanya pembangunan tol Cisumdawu disebabkan oleh beberapa hal, termasuk sengketa pembebasan lahan milik warga. Padahal, dalam rencana awalnya jalan tol ini ditargetkan rampung pada 2021. Namun, realisasinya harus beberapa kali mundur: mulai Desember 2022, Maret 2023, dan baru diresmikan Juli 2023.
Dengan beroperasi secara fungsional, tol Cisumdawu diharapkan bakal meningkatkan keberangkatan pesawat di Bandara Kertajati.
Tol termasuk Proyek Straregis Nasional (PSN) yang ada di Jawa Barat dan menjadi akses utama menuju Bandara Kertajati, yang juga berstatus PSN.
Selain Tol Cisumdawu dan BIJB Kertajati, proyek PSN di Jawa Barat lainnya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), pembangunan tujuh bendungan, pengembangan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Cirebon, dan pembangunan Pelabuhan Patimban.
