NEWS

Ahli Sebut Tawaran Kerja Sama Energi Nuklir Rusia Layak Diterima

Perusahaan nuklir Rusia dinilai kompeten dan berpengalaman.

Ahli Sebut Tawaran Kerja Sama Energi Nuklir Rusia Layak DiterimaIlustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/Pixabay
04 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pengamat ekonomi energi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengatakan tawaran kerja sama energi nuklir Rusia kepada Indonesia layak diterima. Ini akan membawa dampak positif bagi industri pembangkit listrik dengan energi bersih. 

Salah satu perusahaan yang digadang dalam kerja sama itu adalah Rosatom State Corporation–perusahaan nuklir Rusia. “Berdasarkan pengalaman, kompetensi, dan keandalan teknologi yang dimiliki Rosatom, tawaran Putin untuk mengembangkan PLTN di Indonesia ini layak diterima,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Senin (4/7).

Menurut Fahmy, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menggunakan reactor nuklir dengan uranium sebagai bahan utama yang hasilkan listrik. Energi yang digunakan pun tergolong energi bersih dan dapat diperbaharui.

Dengan demikian, PLTN dapat melengkapi kelemahan Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang tida dapat memberi pasokan listrik penuh sepanjang waktu, karena ketergantungannya pada faktor alam.

Kebijakan energi nasional harus diubah dulu

Ilustrasi ekosistem EBT.
Ilustrasi ekosistem EBT. (Pixabay/Akitada31)

Meski demikian, dia menilai Kebijakan Energi Nasional (KEN) perlu diubah terlebih dulu sebelum kerja sama teralisasi. Pasalnya, selama ini tenaga nuklir masih belum menjadi prioritas dan ditempatkan sebagai pilihan alternatif terakhir untuk energi baru terbarukan (EBT).

“Harus diubah supaya PLTN jadi energi prioritas. Pemerintah juga harus memikirkan kampanye public dalam rangka meningkatkan penerimaan masyarakat pada penggunaan PLTN di Indonesia,” kata Fahmy.

Keamanan dan kemutakhiran teknologi harus diperhatikan

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Related Topics