Pertamina NRE Gandeng Kopdes Merah Putih Bangun PLTS di Batam

- Pertamina NRE dan Kementerian Koperasi RI membangun PLTS di Batam dengan kapasitas 400.000 watt dan penyimpanan baterai 1 MWh.
- PLTS ini akan mendukung kegiatan ekonomi produktif, mengurangi biaya operasional bagi nelayan, dan membuka peluang bisnis baru di tingkat desa.
- Proyek ini menjadi model kolaborasi antara pemerintah, perusahaan milik negara, dan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian energi berbasis koperasi.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) menggandeng Kementerian Koperasi meluncurkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 400.000 watt dengan penyimpanan baterai mencapai 1 MWh, di Galang Baru, Batam, Kepulauan Riau.
Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan PLTS tersebut digadang-dagang bakal memenuhi kebutuhan energi sekitar rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik dan bergantung pada generator diesel yang mahal.
Selain itu, listrik yang dihasilkan diharapkan bisa mendukung kegiatan ekonomi produktif, seperti perikanan tangkap dan budidaya perikanan, termasuk pengoperasian fasilitas penyimpanan dingin dan pembuat es berkapasitas besar yang akan dikelola oleh koperasi desa.
"Pertamina tidak hanya membangun pembangkit listrik, tetapi juga membangun ekosistem. Melalui PLTS yang dikelola oleh koperasi, kami ingin memastikan bahwa energi bersih menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat," ujar Simon dalam keterangan resmi, Senin (22/12).
Menurutnya, ketersediaan listrik ini akan mengurangi biaya operasional bagi nelayan, memperpanjang masa simpan hasil tangkapan, dan membuka peluang bisnis baru di tingkat desa.
Sementara itu, Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono, menyatakan pembangkit listrik tenaga surya ini akan dikelola di bawah skema kerja sama antara Pertamina NRE dan Koperasi Merah Putih setempat.
"Proyek ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi antara pemerintah, perusahaan milik negara, dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian energi berbasis koperasi, memperkuat perekonomian desa," ujar Ferry.
Ia berharap proyek serupa bisa direplikasi di desa-desa lain, khususnya di daerah terbelakang, terpencil, dan paling luar (3T), untuk mendorong kemandirian energi sekaligus meningkatkan pendapatan anggota koperasi, serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi bersih untuk mendukung Net Zero Emissions (NZE) 2060.


















