NEWS

Covid-19 Diprediksi akan Tetap Ada 10 Tahun Mendatang

Manusia masa depan akan hidup berdampingan dengan Covid-19.

Covid-19 Diprediksi akan Tetap Ada 10 Tahun MendatangIlustrasi terbebas dari Covid-19. (ShutterStock/Eldar Nurkovic)
13 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menilik pada sejarah, patogen atau agen biologis (virus, bakteri, jamur, dan parasit) penyebab penyakit sangat jarang sepenuhnya diberantas habis di planet ini. Sampai hari ini, influenza yang disebabkan oleh virus, disentri yang disebabkan oleh bakteri, hingga kurap, maupun cacingan, masih sering ditemukan terjadi pada masyarakat. Padahal, penyakit tersebut sudah ada sejak lama.

Berkaca pada situasi tersebut, maka pandemi Covid-19 yang menjadi permasalahan dunia lebih dari 1,5 tahun terakhir kemungkinan besar akan tetap ada. Lalu, bagaimana situasi Covid-19 pada 10 tahun mendatang?

Menjawab pertanyaan ini, Amesh Adalja, akademisi Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Sekolah Kesehatan Publik, Bloomberg, memprediksi bahwa 10 tahun ke depan, Covid-19 tidak akan menyebabkan situasi darurat kesehatan masyarakat lagi, seperti saat ini.

Amesh menyampaikan bahwa risiko sistemik Covid-19 akan semakin berkurang di masa depan karena beberapa faktor. “Yang utamanya adalah vaksinasi orang-orang berisiko tinggi di seluruh dunia ditambah dengan kekebalan sebelumnya yang timbul dari infeksi alami. Sayangnya, sebagian dari mereka yang paling rentan akan menyerah pada penyakit ini,” tulisnya pada Fortune.com, Sabtu (11/9).

Situasi pandemi Covid-19 yang jadi biasa secara bertahap

Amesh Adalja.
Amesh Adalja. (Twitter @AmeshAA)

Menurut Amesh, sulit untuk memperkirakan ceruk pasti yang akan ditempati oleh SARS-CoV-2 di masa depan, tetapi virus corona kemungkinan akan menjadi penyakit musiman sebelum akhirnya menjadi hal biasa bagi khalayak luas. Ada rentang waktu saat penyakit ini mewabah layaknya influenza. Kematian dan rawat inap cenderung terjadi pada musim dingin di daerah beriklim sedang yang lebih dingin, kurang cerah, kurang lembap, dan kurang jarak sosial.

“Meskipun akan ada tingkat dasar penyakit, rawat inap, dan kematian, yang tidak ada adalah masalah kapasitas rumah sakit. Lonjakan besar penyakit tidak lagi membuat orang berakhir di rumah sakit atau dengan penyakit parah,” kata dokter bersertifikat di bidang penyakit dalam, pengobatan darurat, penyakit menular, dan pengobatan perawatan kritis ini.

Amesh berpendapat, infeksi terobosan dan infeksi ulang akan lebih umum, karena virus akan terus beredar dan, seiring waktu, kekebalan akan berkurang. Namun, tingkat keparahan infeksi ini sebagian besar akan ringan. “Satu dekade dari sekarang, Covid akan menjadi penyakit yang lebih jinak. Namun bukan berarti ancaman virus baru yang mematikan akan hilang,” ucapnya.

Munculnya ancaman virus jenis baru

Ilustrasi virus korona.
Ilustrasi virus korona. (ShutterStock/Corona Borealis Studio)

Related Topics