NEWS

Daya Beli Masih Baik, IdEA Bidik Transaksi Harbolnas 2022 Capai Rp20 T

Harbolnas dorong perbaikan daya beli konsumen.

Daya Beli Masih Baik, IdEA Bidik Transaksi Harbolnas 2022 Capai Rp20 TKick Off Harbolnas 2022. (dok. kemendag)
09 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Chairman Indonesia E-Commerce Association (IdEA), Bima Laga, menargetkan total nilai transaksi Rp20 triliun pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022. Optimisme ini dipicu oleh tingkat daya beli masyarakat yang masih baik. 

Menurut survei Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan konsumen (IKK) pada November 2022 mencapai 119,9. Meskipun lebih rendah dari IKK 120,3 per Oktober 2022, namun angka ini masih berada pada level optimistis.

Bima mengatakan, perkembangan Harbolnas di dua tahun terakhir pada transaksi produk lokal terus meningkat cukup signifikan setiap tahunnya. Meski menghadapi isu resesi global, saya yakin kekuatan pemasaran produk lokal akan mampu mencetak perputaran ekonomi yang positif. "Saat ini, antusiasme masyarakat terhadap penggunaan produk lokal sudah makin kuat,” katanya seperti dikutip dari laman Kemendag, Jumat (9/12).

Pada 2021, Harbolnas berhasil mencatatkan transaksi hingga Rp18,1 triliun atau meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah ini terus meningkat, seiring konsumsi produk lokal yang juga terus naik. Harbolnas 2021 mencapai konsumsi produk lokal sebesar Rp8,5 triliun atau meningkat hampir 40 persen dari tahun sebelumnya.

Perbaikan daya beli konsumen

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. (dok.Kemendag)

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyampaikan bahwa Harbolnas adalah sebuah momentum untuk mendorong perbaikan daya beli konsumen, lewat berbagai diskon yang diberikan.

“Dengan adanya insentif promo potongan harga, baik dalam bentuk diskon ataupun cashback, bisa dimanfaatkan tak hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tapi juga membantu perekonomian  pelaku usaha yang pada akhirnya berdampak pada perbaikan ekonomi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Zulhas.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang perlu dijaga, kata Mendag, adalah konsumsi rumah tangga. “Salah satunya dengan mengedepankan dan memanfaatkan ekonomi digital. Ekonomi digital juga merupakan salah satu metode mitigasi untuk menahan dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap perekonomian," ujarnya.

Harbolnas 2022

Ilustrasi : dagang elektronik (Dok.Shutterstock)

Related Topics