NEWS

Mengenal Sentralisasi dan Dampaknya pada Kehidupan Bernegara

Sentralisasi adalah kendali penuh secara terpusat.

Mengenal Sentralisasi dan Dampaknya pada Kehidupan BernegaraIlustrasi sentralisasi, desentralisasi, dan distributif. (Openclipart)
20 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sistem sentralisasi menyebabkan pembangunan yang tidak merata di Indonesia. Istilah tersebut seringkali terdengar pada masa reformasi Indonesia di tahun 1998. Namun, apa sebenarnya makna sentralisasi yang sebenarnya dalam kehidupan bernegara?

Berdasarkan kata dasarnya, yakni sentral–berarti pusat atau tengah–sentralisasi adalah sebuah sistem yang menyatukan segala sesuatu ke satu bagian terpusat. Dalam pemerintahan, sentralisasi berarti semua hal terkait pemerintahan dikendalikan oleh pemerintah pusat, termasuk wewenang dan berbagai tanggung jawab yang mengikuti.

Sentralisasi membuat pemerintah pusat memiliki wewenang terbesar, di mana pemerintah pusat mengeluarkan keputusan dan kebijakan sesuai undang-undang. Konsep ini adalah kebalikan dari desentralisasi yang bermakna pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari pusat ke bagian-bagian di bawahnya.

Sentralisasi di Indonesia

Beda diagram sentralisasi dan desentralisasi.
Beda diagram sentralisasi dan desentralisasi. (Wikimedia Commons)

Untuk memahami lebih jauh tentang sentralisasi, kita bisa mempelajarinya dari sejarah yang pernah dilalui oleh bangsa Indonesia pada masa orde baru. Pada saat itu, sentralisasi digunakan negara untuk mengontrol kekuasaan terhadap berbagai sektor seperti politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, hingga sosial dan kebudayaan.

Sistem ini memusatkan segala keputusan pada pemerintah pusat yang berada di Kota Jakarta atau Pulau Jawa, termasuk pendapatan daerah yang harus disetor kepada pusat dan dikembalikan kepada daerah dalam pengaturan yang dilakukan di pemerintah pusat. Akhirnya, sistem ini runtuh pada masa reformasi dan mengarahkan Indonesia pada sebuah sistem otonomi daerah yang menyerupai desentralisasi.

Dampak negatif

Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta.
Shutterstock/AlterStock.id

Related Topics