NEWS

Mengenal Tentang Sustainable Aviation Fuel (SAF)

Industri penerbangan dunia sudah mulai beralih gunakan SAF.

Mengenal Tentang Sustainable Aviation Fuel (SAF)Pesawat Terbang. (Pixabay)
04 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Isu pemanasan global semakin santer diperbincangkan di seluruh dunia. Salah satu sektor yang mengantisipasi dampak lingkungan adalah sektor penerbangan melalui penggunaan bahan bakar pesawat berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Di Indonesia, pengembangan SAF ini mulai dilakukan PT Pertamina Patra Niaga, sebagai langkah penyediaan bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi industri penerbangan Tanah Air.

Direktur Pemasaran Pusat & Niaga Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, mengatakan komitmen awal perusahaan dilakukan melalui penerimaan sekitar 80 ribu liter SAF di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) untuk kepentingan tes, hasilnya pun cukup baik dengan tidak ditemukannya perbedaan signifikan pada pada response engine dengan hasil tes bahan bakar aviasi Jet-A1 yang selama ini disalurkan Pertamina Patra Niaga.

“Kualitas SAF jika dilihat dari Static Test cukup serupa, sehingga bisa dilanjutkan ke tes selanjutnya, mulai dari Ground Test hingga Flight Test. Ini merupakan milestone terbaru pengembangan SAF mengingat pengujian sebelumnya hanya di pesawat militer, kita akan mulai bergerak untuk di pesawat komersil, dan kami siap menyediakan SAF untuk seluruh rangkaian uji,” katanya, Kamis (3/8).

Penyaluran SAF ini juga sudah masuk dalam agenda dunia, bahkan beberapa bandara dan maskapai di berbagai negara sudah mulai menggunakan SAF. “Ini juga akan menjadi langkah Grup Pertamina menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target Net Zero Emission 2060,” katanya.

Indonesia sudah memulai langkah untuk memroduksi SAF, namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan SAF? Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulasnya dengan mengutipnya dari compareprivateplanes.com.

Definisi

SAF adalah sebuah solusi bahan bakar pesawat terbang yang relatif lebih ramah lingkungan. SAF terdiri dari campuran bahan bakar jet konvensional dengan bahan pencampur non-konvensional yang lebih berkelanjutan. Ini adalah bagaimana ia dapat langsung diganti dengan bahan bakar jet biasa. Komponen campuran itu sendiri sering disebut ‘neat SAF’.

Secara teknis, SAF adalah versi berkelanjutan dari bahan bakar Jet A dan Jet A-1, sehingga bisa diterapkan pada berbagai jenis pesawat tanpa perlu dimodifikasi dengan cara apapun.

Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau SAF diproduksi dari biomassa atau karbon daur ulang. Campuran ini memenuhi standar keberlanjutan yang ketat, sehubungan dengan penggunaan lahan, air, dan energi.

Produksi SAF menghindari Perubahan Penggunaan Lahan Langsung dan Tidak Langsung, misalnya, deforestasi tropis tidak akan terjadi dalam produksi SAF.

SAF juga tidak akan menggantikan atau bersaing dengan tanaman pangan. Setelah memenuhi berbagai persyaratan ketat tersebut, maka SAF bisa dipastikan menghasilkan dampak sosial-ekonomi yang positif, dan biasa kita beri label berkelanjutan.

Saat ini ada tujuh sumber utama bahan baku yang digunakan dalam produksi SAF, yakni:

  1. Selulosa: Residu dari kayu berlebih, pertanian, dan residu hutan.
  2. Minyak Goreng Bekas: Biasanya berasal dari lemak nabati atau hewani yang telah digunakan untuk memasak.
  3. Camelina: Tanaman energi yang memiliki kandungan minyak lipid yang tinggi. Ini sering ditanam sebagai tanaman rotasi yang tumbuh cepat dengan gandum dan tanaman sereal lainnya.
  4. Jatropha: Tanaman yang menghasilkan biji yang mengandung minyak lipid yang tidak dapat dimakan.
  5. Halophyta: Rumput rawa asin
  6. Alga: Tanaman mikroskopis yang dapat tumbuh di air yang tercemar atau asin, gurun dan tempat-tempat tidak ramah lainnya. Alga tumbuh subur dari karbon dioksida.
  7. Limbah Padat Kota: Sampah dari rumah tangga dan bisnis, misalnya kemasan produk, guntingan rumput, furnitur, pakaian, dan botol.

Bahan bakar berkelanjutan

Ada dua hal utama dalam penerapan SAF, yakni keberlanjutan dan masalah penggunaan bahan bakar. Dalam hal keberlanjutan, SAF dapat bisa digunakan atau tersedia secara berulang. Namun, hal ini harus dilakukan dengan cara yang konsisten dengan tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Selain itu, SAF perlu menjadi sesuatu yang menjamin pelestarian dan mempromosikan keseimbangan ekologi dengan menghindari penipisan sumber daya alam.

Kedua, SAF harus bisa memenuhi semua persyaratan untuk digunakan dalam pesawat bertenaga turbin. Bahan baku produksi SAF, ada berbagai sumber, mulai dari minyak goreng hingga minyak nabati; limbah padat perkotaan yang dijadikan limbah kayu; termasuk limbah gas dapat digunakan bersama dengan gula dan biomassa, yang ditanam untuk tujuan tertentu.

Related Topics