NEWS

Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Sistem ekonomi tradisional terikat oleh adat istiadat.

Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannyailustrasi petani di desa (unsplash.com/Shayan Ghiasvand)
13 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sistem ekonomi adalah salah satu hal krusial yang harus dimiliki suatu negara untuk bisa menjalankan sektor perekonomian dan mendukung sistem lainnya. Ada beberapa jenis sistem ekonomi, mulai dari sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, hingga sistem ekonomi tradisional, bahkan ada juga sistem ekonomi campuran.

Pada dasarnya, sistem ekonomi memiliki pengertian susunan unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja untuk memecahkan suatu masalah ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam menjalankan sistem ekonomi ini, terdapat beberapa kegiatan yang berperan besar menunjang fungsi sistem ekonomi, seperti produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan ini dilakukan dalam berbagai tingkatan, mulai dari negara, masyarakat, pihak swasta maupun pemerintah, dan bertujuan mencapai kesejahteraan bersama.

Berikut ini, Fortune Indonesia akan membahas salah satu sistem ekonomi yang lekat dan pernah berkembang di tengah masyarakat Indonesia, yakni sistem ekonomi tradisional.

Pengertian sistem ekonomi tradisional

Ilustrasi sistem barter.
Ilustrasi sistem barter. (Wikipedia)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek), mendefinisikan sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang masih bersumber pada pengetahuan dari masa ke masa dan sudah melekat di tengah masyarakat. Hal ini biasanya berkaitan erat dengan tradisi dan adat istiadat yang berlaku.

Pada sistem ini, pengambilan keputusan ekonomi dalam kegiatan produksi dan distribusi masih mengacu pada tradisi masyarakat. Masyarakat yang menerapkan sistem ini, biasanya masih bergantung pada pertanian, perikanan, berburu, atau kombinasi dari semuanya. Mereka pun biasanya tidak menggunakan uang sebagai alat pembayaran, melainkan melalui sistem barter untuk jual beli.

Menukil The Balance, sistem ekonomi tradisional saat ini masih dilakukan pada sebagian negara berkembang, seperti negara-negara di dataran Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Meski demikian, beberapa sistem ekonomi tradisional telah berkembang dan bercampur dengan ideologi-ideologi tertentu yang dianut oleh negara tersebut, seperti kapitalisme, sosialisme, atau komunisme.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

Pedagang sayur mayur menunggu pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/11/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Pedagang sayur mayur menunggu pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/11/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

Related Topics