Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Bertemu Putin, Prabowo Ditawari Kerja Sama Militer hingga Nuklir

3418WhatsApp_Image_2025-06-19_at_7.50.15_PM.jpeg
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, pada Rabu (10/12). (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Intinya sih...
  • Pertemuan ditujukan untuk membicarakan kerja sama militer dan energi nuklir.
  • Hubungan Rusia-Indonesia dipandang konsisten.
  • Rusia siap menambah jumlah ahli militer Indonesia yang belajar di lembaga pendidikan tinggi militer Rusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral strategis dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Istana Kremlin, Moskow, Rabu (10/12). Pertemuan ini menyepakati perwujudan kerja sama antara Jakarta dan Moskow, mulai dari sektor pertahanan hingga energi nuklir.

Dalam sambutannya, Putin menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang konsisten. Ia menyoroti kedua negara kini merealisasikan rancangan kerja sama yang telah dibahas sebelumnya.

“Hubungan kami berkembang sangat konsisten. Tahun ini kami menyambut 75 tahun hubungan diplomatik Rusia–Indonesia, dan nilai perdagangan kita naik 17 persen dalam sembilan bulan pertama,” ujar Putin, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Salah satu poin pembahasan paling mendasar adalah tawaran Rusia memperdalam kerja sama pertahanan. Putin secara terbuka menyatakan kesiapannya menambah kuota ahli militer Indonesia untuk menempuh pendidikan di lembaga militer tinggi Rusia.

“Kami siap untuk menaikkan angka ini,” kata Putin.

Selain pertahanan, sektor energi juga menjadi prioritas utama. Mempertegas komitmen yang sempat ia sampaikan pada pertemuan Juni lalu, Putin menyebut Moskow siap memberikan dukungan penuh—termasuk spesialis teknis—jika Indonesia ingin mengembangkan tenaga nuklir.

Di kancah multilateral, Putin menyampaikan dukungan penuh Rusia terhadap keinginan Indonesia menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS. Ia juga membuka peluang negosiasi perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement) antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU).

Sektor lain yang dinilai memiliki prospek besar meliputi pertanian dan kerja sama antar-perusahaan (B2B).

Menanggapi sambutan hangat tersebut, Prabowo mengapresiasi hubungan bilateral yang dinilainya berada pada titik sangat baik. Ia mengungkapkan bahwa intensitas kunjungan pejabat dan pengusaha Rusia ke Jakarta dalam beberapa bulan terakhir telah membuahkan hasil positif.

“Pembicaraan kami sangat produktif. Saya sudah pertemukan dan hubungkan mereka dengan entitas industri dan perusahaan kami, dan sudah banyak tindak lanjut positif,” kata Prabowo.

Menutup pertemuan, Prabowo secara khusus mengundang Putin melakukan kunjungan kenegaraan balasan ke Indonesia.

“Apakah 2026 atau 2027, tidak menjadi masalah. Kami berharap beliau dapat berkunjung,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

Bertemu Putin, Prabowo Ditawari Kerja Sama Militer hingga Nuklir

11 Des 2025, 13:55 WIBNews