NEWS

Peraih Astra SATU Indonesia Awards Diharapkan Tularkan Inspirasi

SATU Indonesia Awards diharapkan dapat berikan inspirasi.

Peraih Astra SATU Indonesia Awards Diharapkan Tularkan InspirasiFortune Indonesia/Eko Wahyudi
by
28 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Astra International Tbk (ASII) berharap para pemenang Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021 dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya. 

Via kata-kata Kepala Komunikasi Korporasi Astra International, Boy Kelana Soebroto, dalam konferensi pers daring, Kamis (28/10), mereka hendaknya "terus secara berkelanjutan meningkatkan kontribusinya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta daerahnya masing-masing".

Dengan mengangkat tajuk "Semangat Melaju Bersama" yang sejalan dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda, SATU Indonesia Awards 2021—kali ini perhelatan ke-12—membagikan beragam kisah perjuangan yang diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia.

Tiap-tiap penerima penghargaan akan mendapat dana bantuan kegiatan Rp60 juta, dan pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, yakni Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. Hingga saat ini, Astra telah membina 133 Kampung dan 930 Desa di 34 provinsi Indonesia.

Kisah berdayakan petani di Bandung

Seorang penerima penghargaan kategori khusus pejuang tanpa pamrih selama pandemi COVID-19 adalah Vania Febriyantie. Peremuan asal Bandung, Jawa Barat, itu mengungkapkan perannya dalam menyejahterakan petani sekitarnya lewat pengaplikasian sistem Community Supported Agriculture atau CSA.

Menurutnya, CSA kerap digunakan oleh petani di luar negeri. Dengan sistem tersebut, pelanggan membayar biaya langganan pada awal musim tanam. Nantinya, biaya tersebut dipakai oleh para petani dalam melakukan aktivitas pertanian hingga tiba masa panen. Dengan kepastian tersebut, hasil panen para petani akan didistribusikan langsung kepada para pelanggan. Jadi, risiko hasil panen tidak terserap dapat ditekan.

"Menurut kami sistem CSA ini merupakan sistem yang berkeadilan di mana para petani bisa memperoleh kepastian pendapatan, karena sudah ada pelanggan di awal. Sehingga, para petani tahu mereka menanam untuk siapa dan didistribusikan untuk siapa," ujar Vania.

Dia yakin sistem CSA akan diaplikasikan di daerah lain karena akan menunjang ketahanan pangan, serta kesejahteraan bagi para petani itu sendiri.

Manfaatkan IoT untuk budi daya lobster

Penerima lain, kali ini untuk bidang teknologi, yakni Hendra asal Jember, Jawa Timur, memberdayakan nelayan dengan ‘Lobstech’. Platform tersebut menerapkan teknologi berbasis IoT (Internet of Things) dalam menunjang budi daya lobster.

Seturut penjelasan Hendra, budi daya lobster menggunakan kolam teknologi IoT diarahkan untuk mengontrol kualitas dan tingkat oksigen, serta keasaman air sehingga menghasilkan lingkungan hidup stabil. Bantuan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah lobster. Sejak riset berjalan, Lobstech mampu memanen lobster dalam waktu tiga sampai empat bulan. Padahal, nelayan selama ini hanya bisa memanen lobster dalam waktu delapan bulan.

Dengan teknologi itu, Hendra berharap kesejahteraan para pembudi daya lobster terdongkrak.  "Kami ke depannya ingin berfokus untuk membesarkan roda-roda ekonomi kecil dari para nelayan Indonesia, bersinergi dan berkolaborasi menghasilkan produk-produk budi daya maupun produk-produk terbaik," katanya.

Related Topics