NEWS

Bulog Berniat Ekspor Beras ke Timor Leste Karena Stok Tercukupi

Indonesia sudah empat tahun tidak ekspor beras.

Bulog Berniat Ekspor Beras ke Timor Leste Karena Stok TercukupiDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso (tengah) saat konferensi pers tentang kestabilan bahan pangan dalam negeri di kantornya, Jakarta, Selasa (10/5)
by
11 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyatakan Indonesia dinilai berhasil mencapai swasembada beras. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tak lagi melakukan impor beras. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar beras produksi dalam negeri bisa diekspor.

"Harus diupayakan kita bisa ekspor beras ke beberapa negara yang membutuhkan. Ini yang sekarang sedang kita lakukan, kita jajaki, bersama dengan kementerian terkait untuk bisa direalisasikan," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (10/5).

Saat ini, kata Budi, pihaknya tengah menjajaki upaya ekspor beras ke Timor Leste. Sejalan dengan itu, pemetaan wilayah produksi juga dilakukan untuk memastikan kebutuhan dalam negeri terus tercukupi.

“Jadi, dengan kita memetakan seluruh wilayah produksi pangan kita, kita tidak hanya bicara beras, karena ada lainnya termasuk singkong, sagu, jagung dan pangan lainnya,” katanya.

Stok cadangan Bulog

Saat ini jumlah beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sekitar 1 juta ton. Ini merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu 1-1,5 juta ton.

Stok itu berpotensi lebih besar lantaran saat ini tengah memasuki masa panen. Bulog, kata Budi, memastikan akan terus menyerap hasil panen petani.

"Saat ini Bulog masih melakukan pengadaan gabah beras petani di seluruh Indonesia dan hingga saat ini kami sudah menyerap sebanyak 256 ribu ton. Jadi, stok beras ini akan terus bertambah," katanya.

Karenanya, dengan kondisi stok tersebut, perusahaan berupaya untuk tidak mengimpor beras sepanjang tahun. Dengan begitu, tren tidak melalukan impor beras selama empat tahun akan berlanjut.

"Sekarang ini kita sedang membuktikan bahwa swasembada pangan, khususnya beras. Ini sudah terbukti. Bahwa kita tidak melakukan impor beras," ujarnya.

Harga tetap stabil di pasar

Dalam kesempatan sama, Budi Waseso juga memastikan pasokan dan harga pangan seperti daging beku, gula dan komoditas lainnya tetap stabil pascalibur Lebaran 2022. Bulog juga telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok komoditas pangan yang menjadi tanggung jawabnya agar selalu tersedia di masyarakat pascalibur Lebaran ini.

"Bulog menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat, dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut," katanya.

Related Topics