NEWS

Dituding Lamban Tangani Wabah PMK, Ini Penjelasan Kementan

Segala upaya dilakukan oleh Kementan demi tekan penyebaran.

Dituding Lamban Tangani Wabah PMK, Ini Penjelasan KementanPetugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
by
17 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan penjelasan terkait tudingan terhadap lambannya penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. 

“Kementan bersama jajaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara cepat dan responsif sudah melakukan penelusuran sejak kasus PMK pertama ditemukan. kemudian dalam hitungan hari Kementan sudah berhasil menemukan serotip dan strain dari virus,” kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga, dalam pernyataan pers, Jumat (17/6).

Kementan, kata Kuntoro, telah mengadakan vaksin untuk tahap pertama 800 ribu dosis.

Berdasarkan data siagapmk.id per Jumat (17/6), jumlah hewan sakit sebanyak 181,703 ekor, jumlah hewan yang sembuh sebanyak 54,873 ekor, jumlah hewan potong bersyarat sebanyak 1332 ekor, sementara jumlah hewan mati 900 ekor.

Untuk hewan ternak yang telah divaksin, jumlahnya baru 33 ekor. Jumlah ini tak kunjung bertambah sejak 14 Juni 2022.

Dapat menyebar sejauh 10 kilometer

Selain itu, dia mengatakan kementerian telah melakukan penanganan dan pengobtan di lapangan untuk hewan yang bergejala ringan sampai berat. “Namun mengingat penularan virus yang bersifat airbone dan dapat menular dengan cepat hingga radius 10 kilometer, maka penyebaran PMK memang sangat tinggi,” ujarnya.

Pemerintah telah melakukan pemotongan hewan ternak yang terpapar PMK, dengan syarat tertentu. Hal ini guna mengurangi risiko penyebaran di beberapa lokasi.

Cepat menyebarnya PMK, kata Kuntoro disertai oleh faktor lain. Ini hari-hari mendekati hari Iduladha. Karena itu, lalu lintas hewan ternak di daerah sentra terjadi lebih cepat dibandingkan kondisi normal. Hal ini turut mendorong percepatan penularan virusnya.

“Oleh karena itu pemerintah melakukan upaya pengetatan dan kontrol terhadap pergerakan ternak di sentra-sentra ternak. Salah satunya, dengan menerapkan checkpoint karantina hewan, dan tol laut dengan menghindari penyebaran PMK dari zona hijau ke daerah wabah,” katanya.

Vaksin datang lagi

Peternak menyemprotkan cairan disinfektan di kandang sapi miliknya di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat Kamis (15/6/2022). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.

Related Topics