Jembatan di Baltimore Runtuh, Berpotensi Melumpuhkan Logistik AS
Operator kapal telah melaporkan kehilangan daya sebelumnya.
Fortune Recap
- Kapal kargo Dali menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat, dan menewaskan enam orang.
- Operator kapal kargo Dali mengeluarkan peringatan kehilangan tenaga sebelum kecelakaan, dengan kecepatan sangat tinggi.
- Kapal 300 meter menabrak penyangga jembatan 2,6 km, menyebabkan jembatan putus dan jatuh ke air. Enam pekerja konstruksi masih hilang dan diperkirakan tewas.
Jakarta, FORTUNE - Kapal kargo Dali menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat, Selasa (26/3). Peristiwa tersebut menyebabkan ambruknya sebuah jembatan dan menewaskan sejumlah orang.
Laman Fortune mengabarkan, Rabu (27/3), bahwa operator kapal kargo Dali mengeluarkan peringatan bahwa kapal tersebut telah kehilangan tenaga beberapa saat sebelum kecelakaan walaupun masih tetap bergerak.
“Kecepatannya sangat, sangat tinggi,” kata Gubernur Maryland, Wes Moore.
Kapal sepanjang 985 kaki (300 meter) itu menabrak salah satu penyangga jembatan sepanjang 1,6 mil (2,6 kilometer), menyebabkan jembatan tersebut putus dan rontok ke air dalam hitungan detik.
Enam pekerja konstruksi yang berada di jembatan masih hilang pada Selasa sore dan diperkirakan tewas.
Jeffrey Pritzker, wakil presiden eksekutif Brawner Builders, mengatakan mereka sedang bekerja di tengah-tengah rentang waktu tersebut ketika terjadi benturan.
Kapal tersebut dimiliki oleh Grace Ocean Private Ltd. yang berbasis di Singapura.
Dampak keruntuhan jembatan
Tragedi tersebut akan menciptakan mimpi buruk bagi Logistik selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, di wilayah itu. Pasalnya, runtuhnya jembatan menyebabkan terputusnya lalu lintas kapal di Pelabuhan Baltimore, yang merupakan pusat pelayaran utama. Kecelakaan ini juga akan mengganggu lalu lintas kargo dan komuter.
Pelabuhan ini merupakan pusat pelayaran utama di Pantai Timur. Jembatan ini membentang di Sungai Patapsco, yang digunakan kapal kargo besar untuk mencapai Teluk Chesapeake dan kemudian menuju Samudra Atlantik.
Menurut data dari Marine Traffic, Dali yang berbendera Singapura bertolak dari Baltimore ke Kolombo, Sri Lanka.
Presiden Joe Biden mengatakan pada Selasa (26/3), bahwa dia berencana untuk melakukan perjalanan ke Baltimore untuk meninjau tempat kejadian. Dia menyebut bahwa pemerintah federal menanggung seluruh biaya pembangunan kembali jembatan tersebut.
Namun, keruntuhan tersebut sepertinya tidak akan berdampak besar pada perdagangan dunia. Kepala penelitian untuk platform pemesanan barang global, Freightos Judah Levine, mengatakan Baltimore bukanlah pelabuhan utama bagi kapal kontainer.
Rekam jejak kapal Dali
Inspeksi terhadap kapal Dali yang dilakukan pada Juni lalu di sebuah pelabuhan di Chili mengidentifikasi adanya masalah dengan mesin penggerak dan alat bantu kapal, menurut Equasis, sebuah sistem informasi pelayaran.
Problem terjadi pada alat pengukur dan termometer, namun catatan pada situs tersebut tidak menjelaskan secara mendetail.
Inspeksi Dali terbaru yang tercatat dilakukan oleh Penjaga Pantai AS di New York pada September. “Pemeriksaan standar” tidak mengidentifikasi kekurangan apa pun, menurut data Equasis.
Berdasarkan laporan Asosiasi Infrastruktur Transportasi Air Dunia, setidaknya ada 18 peristiwa serupa yang pernah terjadi di Amerika Serikat.
Di antaranya adalah insiden pada 2002 ketika sebuah tongkang menghantam jembatan Interstate 40 di atas Sungai Arkansas di Webbers Falls, Oklahoma, yang menyebabkan kendaraan tercebur ke dalam air.
Empat belas orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Pada 2001, sebuah kapal tunda dan tongkang menghantam Queen Isabella Causeway di Port Isabel, Texas, dan menyebabkan sebagian jembatan terjungkal 80 kaki (24 meter) ke teluk di bawahnya.
Delapan orang tewas dalam kejadian tersebut.