NEWS

Luhut Sentil Tom Lembong Imbas Kritik Hilirisasi Nikel Jokowi

Pernyataan Tom dipandang tidak sepenuhnya benar.

Luhut Sentil Tom Lembong Imbas Kritik Hilirisasi Nikel JokowiMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menghadiri pembukaan Ocean20 di BNDCC, Bali pada Senin (14/11). (Dok. Kemenko Marves)
25 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, melontarkan kritik balik terhadap Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, yang kerap mengecam kebijakan nikel dan hilirisasi nikel yang diterapkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Luhut mengatakan sejumlah pernyataan Tom tidak sepenuhnya benar, apalagi Tom tidak menjelaskan manfaat hilirisasi di Indonesia secara menyeluruh. Luhut menyinggung bahwa Tom hanya memberikan informasi yang tidak baik saja kepada publik.

“Ini saya titip kepada Tom. Meskipun Anda sudah tidak di government, jangan menceritakan yang tidak baik,” demikian pernyataan Luhut pada akun Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1).

Luhut menyodorkan data-data kinerja perekonomian Indonesia yang meningkat akibat adanya hilirisasi.

Menurutnya, Indonesia pernah mencatatkan nilai inflasi kurang dari 3 persen, hingga surplus ekspor 44 bulan berturut-turut karena hilirisasi.

“Kita bisa mengelola masih tumbuh 5 persen, kita juga masih berupaya di atas 5-6 persen hingga 2030,” ujar Luhut.

Klaim Luhut soal LFP

Selain itu, Luhut juga memberikan penjelasan tentang anggapan bahwa Tesla yang sudah tidak lagi menggunakan baterai berbahan dasar nikel, melainkan lithium fero-phosphate (LFP).

“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai pakai 100 persen LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih pakai nickel-based battery. Memang ada yang pakai LFP, karena penelitian LFP masih berkembang,” ujarnya.

Pada masa mendatang, ada kemungkinan penggunaan nikel akan berkurang, katanya. Oleh karena itu, dia menyerukan kelanjutan program hilirisasi agar nantinya Indonesia tidak bergantung pada material mentah yang akan diekspor.

“Nah, sekarang kalau kita lihat hilirisasi kita di katoda, dan banyak lagi bagian dari lithium baterai, kita sudah sangat maju, yang membuat ekspor kita tidak hanya bergantung lagi dari bahan mentahnya tadi,” katanya.

Luhut sebut Tom gagal sebagai menteri

Luhut akhirnya mengungkap kegagalan Tom selama menjadi menteri Jokowi. Salah satunya berkenaan dengan upaya mempermudah proses perizinan investasi melalui sistem izin Online Single Submission (OSS).

Menurutnya, Jokowi saat itu menugaskan Tom yang masih menjadi kepala BKPM untuk melaksanakan proyek tersebut. Namun, akhir masa kerjanya, Tom tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut.

“Saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya, tapi itulah sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai OSS. Sekarang kami yang menyelesaikan itu yang sudah digadang-gadang begini begono dan segala macam," ujarnya.

Selain itu, saat menjadi Menteri Perdagangan, Tom dipandang tidak mencetak prestasi besar.

Atas kegagalan itu, Luhut meminta Tom mewawas diri. Dia ingin orang yang kini berada di balik pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar itu merefleksikan hasil kerjanya dulu sebagai menteri Jokowi.

Related Topics