NEWS

Pemberian Insentif Mobil dan Bus Listrik Diundur 1 April 2023

Kebijakan untuk insentif mobil listrik masih diselesaikan.

Pemberian Insentif Mobil dan Bus Listrik Diundur 1 April 2023ilustrasi kendaraan listrik (unsplash.com/myenergi)
21 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemberlakuan insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk mobil dan bus diundur dan akan diumumkan pada 1 April 2023. Padahal, sebelumnya diungkapkan insentif itu mulai diberlakukan pada 20 Maret 2023.

“Saat ini proses penyelesaiannya kebijakannya sedang dilakukan bersama,” kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers, Senin (20/3).

Pada kesempatan ini, Luhut pun masih enggan mengungkapkan besaran insentif yang bakal digelontorkan pada mobil dan bus listrik.

Adapun untuk pemberian insentif, pemerintah merencanakan untuk memberikan bantuan kepada pembelian 35.900 unit mobil listrik dan 138 bus listrik.

Pemerintah pun telah menyiapkan mekanisme pemberian insentif yang hanya ditujukan bagi produsen yang telah mendaftarkan jenis kendaraan listrik yang memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen.

Resmi berlaku bantuan pemerintah untuk motor listrik

Kendati pemberian insentif untuk mobil listrik diundur, Luhut mengungkapkan pemberian bantuan pemerintah untuk pembelian motor listrik dan konversi motor konvensional ke kendaraan listrik sudah dapat dinikmati mulai 20 Maret 2023.

“Kami menyadari harga KBLBB masih terbilang cukup mahal. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah lebih jauh dari membeli KBLBB. Ini untuk meningkatkan akses bagi masyarakat terutama yang belum mampu membeli dalam harga penuh,” ujarnya.

Untuk 2023, pemerintah menganggarkan Rp1,75 triliun demi untuk memberikan bantuan pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta per unit untuk 200.000 unit sepeda motor listrik baru. Sedangkan untuk konversi motor listrik mencapai 50.000 unit.

Sedangkan untuk 2024, pemerintah akan mengganggarkan Rp5,25 triliun untuk program bantuan pemerintah dalam pembelian dan konversi motor listrik. Alokasi bantuan tersebut akan menyasar 600.000 unit motor listrik, dan konversi 150.000 unit.

“Ini merupakan sektor strategis mendukung pembangunan keberlanjutan, mempercepat inovasi, dan menekan karbon di Indonesia,” katanya.

Pemerintah baru menetapkan tiga produsen yang produknya dapat memperoleh subsidi yakni Gesits, Volta, dan Selis. Tapi ke depan jumlah produsen kemungkinan bakal bertambah. Dua produsen motor listrik lain yang memungkinkan memperoleh subsidi yaitu Smoot dan Viar.
 

Related Topics