NEWS

Jokowi Minta Harga Jagung Pakan Ternak Turun Jadi Rp4.500/Kg

Presiden minta harga jagung pakan ternak Rp4.500 per Kg.

Jokowi Minta Harga Jagung Pakan Ternak Turun Jadi Rp4.500/KgPeternak membawa poster berisi tuntutan saat menggelar aksi di halaman kantor cabang Bank BNI Blitar, Jawa Timur, Selasa (14/9). ANTARA FOTO/Irfan Anshori.
16 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi untuk menurunkan harga jagung pakan ternak menjadi Rp4.500 per kilogram. 

Dilansir ANTARA News, dia meminta langkah cepat diambil agar kebutuhan jagung, khususnya di tiga sentra peternakan yaitu Klaten, Blitar dan Lampung, bisa tertangani sehingga harganya kembali normal. Bahkan, jika diperlukan, subsidi-subsidi tertentu bisa digelontorkan untuk tiga daerah tersebut.

Jokowi juga memerintahkan Mentan dan Mendag untuk menjaga harga jagung tetap stabil, salah satunya dengan mempermudah distribusi jagung kepada para peternak. Perintah lainnya adalah membangun regulasi bersama yang bisa melindungi peternak.

Harga Jagung Pakan di Kisaran Rp6.000 per Kg

Di tempat sama, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinar) Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso mengatakan harga pakan jagung dalam beberapa waktu terakhir meningkat jadi Rp6.000 per kg. 

Dikarenakan tingginya harga pakan, para peternak khususnya peternak ayam petelur mengalami kerugian yang cukup besar. Yudianto berharap Kementerian Pertanian dapat menindaklanjuti instruksi Jokowi agar peternak terutama di sentra-sentra peternakan diberikan harga pakan jagung Rp4.500 per kg.

"Agar benar-benar dapat terlaksana dengan baik. dengan demikian maka satu sisi HPP (Harga Pokok Penjualan) dari peternak bisa turun sehinga peternak dapat mengurangi kerugian," ujarnya.

Selain persoalan pakan, Yudianto juga mengatakan harga telur saat ini tengah terpuruk. Ia mengusulkan kepada pemerintah untuk menggunakan telur dalam bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT).

Pakan Mahal, Ongkos Produksi Naik

Sementara itu, Muhammad Luthfi mengakui dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan domestik karena tingginya harga pakan jagung dan gandum.

Kenaikan harga pakan tersebut memicu kenaikan biaya produksi petani dan peternak. "Ongkos produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi, sedangkan karena pandemi harga kebutuhan itu menurun," tuturnya.

Menurut Ketua Koperasi Blitar Sukarman, yang turut hadir dalam pertemuan di Istana, pemerintah akan memberikan pakan jagung dengan harga Rp4.500 per kg sebanyak 30 ribu ton.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah juga mempersiapkan stok (buffer) pakan jagung untuk stabilisasi harga. Stok pakan bisa diupayakan oleh Perum Bulog atau BUMN lain.

"Agar pada saat tidak ada panen jagung, stok jagung itu dikeluarkan dan harga stabil," ujar Suparman.

Related Topics