NEWS

Jumlah Kunjungan Wisman Juni 2022 Meroket 1.973 Persen

Okupansi hotel naik signifikan ketimbang Mei 2022.

Jumlah Kunjungan Wisman Juni 2022 Meroket 1.973 PersenWisatawan mancanegara tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
01 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) merekam 345.440 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juni 2022. Jumlah itu melonjak 1.973,96 persen jika dibandingkan Juni 2021 dan naik 62,69 persen ketimbang Mei 2022.

Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan, Senin (1/8), statistik tersebut menunjukkan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung sejak tahun lalu.

Secara kumulatif, 743.210 wisman masuk ke Indonesia melalui pintu utama dari Januari hingga Juni 2022, naik 929,66 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 16.656 kunjungan. Melalui akses yang sama, kunjungan pada Mei 2022 mencapai 212.332. 

"Kita ketahui bersama bahwa kunjungan wisman ini berpengaruh besar kepada ekonom di Indonesia karena dampaknya hampir ke seluruh sektor menerima dampak dari kunjungan wisman ke Indonesia," ujar Margo.

Jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19 melanda, atau pada periode Januari-Juni 2020, kunjungan wisman pada Juni lalu masih belum pulih sepenuhnya. Sebab pada periode sebelum pandemi, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2.131.737.

Menilik pintu masuknya, kontribusi kunjungan wisman terbesar berasal dari Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan jumlah kunjungan 181.545. Sedangkan dari pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta, kunjungan wisman mencapai 85.587 kunjungan, dan dari Batam mencapai 39.649 kunjungan.

Wisman terbanyak pada Juni 2022 berasal dari Australia yaitu 64.500 kunjungan atau naik 87,60 persen ketimbang Mei 2022. 

Okupansi hotel

Dalam kesempatan tersebut, Margo juga menyampaikan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel pada Juni 2022 mencapai 50,28 poin. Menjadi catatan tertinggi sejak Januari 2022, kenaikannya 0,43 poin jika dibandingkan dengan Mei 2022 yang angkanya 49,85 poin.

Beberapa faktor mendorong okupansi Juni 2022, di antaranya libur sekolah. Selain itu, beberapa kegiatan pemerintah yang sudah ramai menggunakan hotel berbintang juga menjadi faktor TPK naik pada bulan itu.

Papua Barat menjadi provinsi dengan kenaikan okupansi tertinggi yakni 15,61 persen poin pada Juni 2022 yang angkanya 54,23 poin dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 38,62 poin.

Angka okupansi hotel tertinggi pada Juni 2022, dengan klasifikasi bintang yakni berada di Yogyakarta yang mencapai 66,44 poin, sedangkan klasifikasi non-bintang berada pada 25,02 poin.

Kemudian okupansi tertinggi kedua yaitu Provinsi Kalimantan Timur, yang klasifikasi okupansi hotel bintangnya mencapai 64,60 persen dan non-bintang 23,79 persen. "Kenaikan TPK di Kaltim karena adanya kegiatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), sehingga hotel di sekitarnya menjadi ada peningkatan hunian," ujar Margo.

Selain itu, ada pula Lampung dengan okupansi klasifikasi bintang mencapai 58,87 persen dan non-bintang 28,63 persen.

Menurut Margo, kenaikan okupansi di Lampung merupakan efek atau dampak dari penyelenggaraan kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Related Topics