NEWS

Pekerja Shift Disebut Berisiko Meninggal 15 Tahun Lebih Cepat

Pekerja shift malam rentan alami gangguan kesehatan mental.

Pekerja Shift Disebut Berisiko Meninggal 15 Tahun Lebih Cepatilustrasi tidur (unsplash.com/Shane)
05 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Para Pekerja shift atau karyawan dengan jam kerja berubah-ubah disebut berpotensi mengalami kematian 15 tahun lebih awal dan cenderung rentan terhadap masalah Kesehatan Mental.

Hal tersebut diungkapkan Kristen Holmes, VP of Performance Whoop—sebuah perusahaan kesehatan berbasis teknologi wearable asal Amerika Serikat (AS)—dalam siniar The Diary of a CEO, seperti dilansir oleh laman Fortune.com.

Holmes Membahas dampak penting tidur terhadap kesehatan seseorang, karena berkorelasi dengan kesehatan dan mood individu, serta produktivitas dan kemampuan pengambilan keputusan. Tidur yang baik, menurutnya, sebagian besar dipengaruhi oleh keteraturan, terutama dalam hal tertidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. 

Namun, siklus istirahat yang berulang-ulang ini bukanlah opsi bagi beberapa anggota tenaga kerja dengan jadwal yang kerap berganti—dan sering kali memegang beberapa peran yang paling menantang dan penting dalam masyarakat—seperti dokter, perawat, pemadam kebakaran, pekerja toko, dan polisi.

Menurut sebuah studi pada 2022, 15 hingga 20 persen dari angkatan kerja di negara-negara industri Bekerja dengan sistem shift.

"Siapa pun yang bangun selama lebih dari dua jam antara pukul 22.00 dan 04.00 dianggap sebagai pekerja shift," kata ilmuwan utama Whoop tersebut seperti dikutip Fortune.com. "Kita tahu orang-orang itu rata-rata akan meninggal 15 tahun lebih awal."

Holmes tidak menjelaskan apakah angka ini berasal dari data Whoop atau studi independen, tetapi kekhawatirannya terhadap pekerja shift telah diulang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lewat Monograf IARC (The International Agency for Research on Cancer).

Pekerja malam telah diklasifikasikan sebagai karsinogen—zat atau perilaku yang berpotensi menyebabkan kanker—"berdasarkan bukti terbatas mengenai kanker pada manusia (untuk kanker payudara, prostat, kolon, dan rektum), bukti memadai mengenai kanker pada hewan percobaan, dan bukti mekanistik kuat pada hewan percobaan."

Menyeimbangkan Risiko Pekerjaan Shift

Holmes juga mengatakan bahwa sebagian besar pekerjaannya adalah mencoba memahami dan meminimalkan risiko-risiko tersebut.

Penelitian seperti ini bisa sangat penting bagi puluhan juta pekerja shift di seluruh dunia. Di Amerika Serikat saja, ada 5,2 juta perawat terdaftar, 800.000 petugas polisi, dan lebih dari satu juta pemadam kebakaran karier dan sukarelawan, banyak di antaranya bekerja dengan sistem shift.

"Faktanya, ukuran jadwal di rumah sakit ini hanya tidak cukup besar, saya kira, untuk dapat menerapkan jadwal yang mengurangi beberapa risiko yang terkait dengan gangguan ritme sirkadian ini," lanjut Holmes. "Ini menakutkan."

Masalah kesehatan mental

Selain itu, pekerja shift juga terbukti lebih sulit mengatasi masalah kesehatan mental dibandingkan dengan pekerja siang hari. Laporan yang diterbitkan pada 2020 oleh Hwanjin Park, Byung Seong Suh, dan Kounseok Lee menemukan bahwa meskipun pemikiran atau fantasi bunuh diri sedikit berbeda di antara wanita terlepas dari pola kerja mereka, angka tersebut jauh lebih tinggi di kalangan pria pekerja shift dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang bekerja pada siang hari.

"Pekerjaan shift untuk wanita umumnya dikaitkan dengan kesulitan emosional seperti depresi dan kecemasan, sedangkan ketidaksesuaian terhadap pekerjaan shift mungkin terkait dengan ideasi bunuh diri di antara pria," demikian laporan tersebut. "Diperlukan pendekatan pencegahan bunuh diri khusus gender untuk pekerja shift."

Studi lainnya menemukan bahwa variasi tidur terkait dengan peningkatan masalah kesehatan mental. Holmes menambahkan: "Pekerja shift akan sangat rentan terhadap masalah kesehatan mental mengingat variabilitas mereka—dan kita melihat data Whoop—secara dasarnya acak dalam hal waktu tidur-bangun mereka. Begitu bervariabel sehingga kita bahkan tidak dapat melihat pola."

Related Topics