Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jokowi Cerita Sulitnya Impor Beras: Negara Pengekspor Tahan Stok

Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang, Jumat (22/7). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor 500.000 ton pada akhir Desember 2022.

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah sempat kesulitan mendapatkan beras impor karena banyak negara pengekspor beras menahan stoknya.

“Mereka ingin jaga-jaga, karena mereka tahu di tahun ini akan ada El Nino. Ini yang kita semua harus mengerti," kata Presiden Jokowi saat membuka Rakornas APPSI 2023, Kamis (23/2). 

Dia meminta agar semua pihak dapat memastikan produksi beras lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat ketimbang harus bergantung pada beras impor. Jika perlu, katanya, para pimpinan daerah bisa saling berbagi pasokan beras: daerah yang pasokannya surplus dapat berbagai ke daerah yang suplainya minim.

"Kolaborasi antar Gubernur itu penting. Ada suplai banyak misalnya di Jawa Timur, ada surplus berapa. Lalu ditarik ke daerah yang kekurangan," ujar Jokowi.

Harga beras sumbang kenaikan inflasi

Presiden Jokowi meminta kepala daerah menjaga pasokan pangan di daerahnya sendiri, dan menjaga harga pangan.

"Kenapa saya sekarang setiap ke daerah saya cek pasar [-nya]...meski satu-dua pasar. Saya ingin kontrol dan pastikan barang itu ada. Kalau barang ada, kedua harganya benar atau ngga benar, karena menyangkut inflasi," katanya.

Catatan inflasi bulan lalu, ujar Jokowi, menunjukkan kenaikan harga beras berpengaruh pada hampir 50 persennya. "Jangan dianggap remeh karena kejadian di negara lain sudah sangat parah. Hati-hati. Sekali lagi saya ingin kita memiliki sense yang sama mengenai urusan pangan," ujarnya.

Penuhi stok cadangan beras pemerintah

Perum Bulog sebelumnya memastikan 500.000 ton beras impor akan dihabiskan untuk operasi pasar.

Tahun ini, Badan Pangan Nasional telah menugaskan Bulog menyerap panen petani untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton. Jumlah tersebut mencapai dua kali lipat dari penugasan tahun lalu yang mencapai 1,2 juta ton.

Jika sudah terkumpul, pasokan tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan stabilisasi pasokan dan harga beras sekaligus sebagai stok akhir tahun yang disimpan sebagai cadangan awal 2024.

Hingga saat ini, harga rata-rata beras masih di atas harga eceran tertinggi (HET).

Menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata nasional harga beras medium di tingkat eceran mencapai Rp11.840 per kilogram, jauh di atas HET medium Rp9.450–10.250 per kilogram. Harga beras medium tertinggi terdapat di Kalimantan Utara dengan Rp13.650 per kilogram, yang yang terendah di Sulawesi Barat dengan Rp10.580 per kilogram.



 

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
Eko Wahyudi
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us