Mees Hilgers: Rp112,98 miliar
Jay Idzes: Rp86,91 miliar
Kevin Diks: Rp78,22 miliar
Emil Audero: Rp55,62 miliar
Calvin Verdonk: Rp43,45 miliar
Nilai Skuad Timnas Indonesia vs China, Siapa yang Unggul?

- Nilai pasar skuad Timnas Indonesia mencapai Rp654,51 miliar.
- Lima pemain Indonesia dengan nilai pasar tertinggi antara lain Mees Hilgers dan Jay Idzes.
- Total nilai pasar skuad China diperkirakan berkisar antara €10 juta hingga €12 juta.
Jakarta, FORTUNE - Pertandingan lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan mempertemukan Timnas Indonesia dan China. Keduanya akan berhadapan pada Kamis (5/6) di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Pertandangin Timnas Indonesia vs China akan menjadi penentu. Apakah mereka akan melaju ke Piala Dunia 2026 atau tidak? Saat ini, Indonesia berada di posisi keempat, sedangkan China posisi terbawah dalam klasemen grup C.
Laga ini tak hanya penting dari sisi klasemen, tetapi juga menjadi ajang pembuktian kualitas serta nilai skuad masing-masing tim. Lalu, seperti apa nilai skuad Timnas Indonesia vs China? Siapakah yang lebih unggul nilai pasarnya?
Dominasi nilai pasar Timnas Indonesia
Di bawah komando pelatih Patrick Kluivert, skuad Garuda menampilkan kombinasi pemain lokal dan pemain naturalisasi. Nama-nama seperti Emil Audero (kiper, Spezia), Kevin Diks (bek, FC Copenhagen), Jay Idzes (bek, Venezia), serta Thom Haye (gelandang, SC Heerenveen) menjadi tulang punggung utama.
Secara keseluruhan, nilai pasar skuad Timnas Indonesia mencapai sekitar Rp654,51 miliar, jauh melampaui nilai pasar skuad China yang berada di kisaran Rp335,65 miliar.
Kesenjangan ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam kualitas individu pemain Indonesia, terutama dengan semakin banyaknya pemain yang berlaga secara reguler di Eropa. Berikut lima pemain Indonesia dengan nilai pasar tertinggi:
Sebagian besar dari mereka tampil rutin di kompetisi bergengsi seperti Eredivisie, Serie B Italia, dan Liga Denmark. Keberadaan mereka tidak hanya memperkuat kualitas teknik Timnas Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya saing skuad Garuda secara keseluruhan.
Nilai dan komposisi skuad Timnas China
Timnas China asuhan Branko Ivankovic datang dengan komposisi yang cukup berbeda dari pertemuan sebelumnya pada Oktober lalu. Pelatih asal Kroasia ini membawa beberapa pemain baru seperti Hu Hetao, Wang Yudong, dan Liu Chengyu. Tak ketinggalan, dua pemain naturalisasi, yaitu Serginho dan Yang Mingyang.
Walaupun sejumlah nama tersebut belum memiliki banyak pengalaman internasional, potensi mereka dinilai cukup menjanjikan untuk jangka panjang. Berikut daftar lima pemain dengan nilai pasar tertinggi di Timnas China:
Serginho: Rp31,29 miliar
Zhu Chenjie: Rp15,64 miliar
Zhang Yuning: Rp14,77 miliar
Wei Shihao: Rp13,91 miliar
Tyias Browning: Rp13,04 miliar
Total nilai pasar skuad China diperkirakan berkisar antara €10 juta hingga €12 juta atau sekitar Rp175 miliar hingga Rp210 miliar. Meski terpaut cukup jauh dari Indonesia dalam hal nilai pasar, pengalaman serta pendekatan taktis Ivankovic berpotensi menjadi faktor penyeimbang laga nanti.
Pengaruh nilai skuad terhadap performa
Secara teoritis, nilai pasar pemain mencerminkan kualitas individu berdasarkan usia, performa, dan potensi. Namun, pertandingan sepak bola tidak hanya ditentukan oleh nominal. Faktor seperti pengalaman, kerja sama tim, serta strategi pelatih turut memainkan peranan penting.
Kluivert menerapkan gaya permainan menyerang dengan kekuatan utama di lini tengah. Sementara itu, Timnas Indonesia memiliki banyak opsi di berbagai posisi.
Ivankovic dikenal sebagai pelatih berpengalaman di level Asia. Ia pernah membawa Oman dan Iran mencetak prestasi di Piala Asia serta Kualifikasi Piala Dunia.
Menariknya, Ivankovic memiliki rekor positif ketika menghadapi tim Indonesia. Ia sukses membawa Oman menang 3-1 pada 2021 dan mengantar China menang 2-1 pada 2024. Sementara itu, Kluivert belum pernah menghadapi tim maupun klub asal China.
Laga Indonesia vs China menjadi pertarungan penting. Indonesia datang dengan skuad bernilai lebih tinggi dan modal positif, tapi China tetap berpotensi memberikan kejutan.